Seung Nyang tidak terjatuh kejurang tapi ke sisi batu, dia ditolong oleh mantan kasim yang dia bebaskan dari penjara. Ternyata panah yang ditembakkan prajurit itu terhalang cermin yang tersembunyi dibalik baju Seung Nyang. Setelah siuman dari pingsannya Seung Nyang mencari anaknya di sungai, dia hanya menemukan selendang gendongan putranya saja. Tidak ada tanda-tanda keberadaan putranya, Seung Nyang menangis sejadi-jadinya sembari memanggil-manggil nama putranya.
Saat berjalan tanpa arah sembari memeluk selendang, tiba-tiba muncul sekelompok orang yang menculik Seung Nyang. Ternyata mereka adalah penjual budak, ketika berada di penampungan budak Seung Nyang menyadari ada secarik kertas yang menyembul dari dalam cermin yang retak miliknya. Ketika dibuka ternyata itulah surat berdarah milik kaisar terdahulu.
Seung Nyang dilelang dipasar budak, beruntung saat itu ada Bayan yang menebusnya. Saat itu diistana sedang diadakan pemilihan selir untuk Kaisar Huizhong, Seung Nyang meminta pada Bayan untuk menjadikannya perwakilan calon selir dari provinsi milik Bayan. Dengan bimbingan Tal Tal, keponakan Bayan, Seung Nyang mempelajari hal-hal yang diperlukannya untuk menjadi selir.
Hari pemilihan selir pun tiba, Seung Nyang pun datang terakhir. Tahwan seperti terbangun dari mimpi ketika melihat Seung Nyang yang disangkanya telah meninggal. Tahwan menemui Seung Nyang disebuah ruangan, Seung Nyang berkata pada Tahwan bahwa dia kemari bukan untuk berada dipelukan Tahwan tapi untuk membalas dendam. Tahwan begitu kecewa mendengar jawaban Seung Nyang biarpun begitu Tahwan tetap memilihnya beserta empat selir yang lain.
Hari-hari berlalu dengan Seung Nyang mengajari Tahwan pelajaran yang diperlukannya untuk menumbangkan kekuasaan Yeon Chul. Pada awalnya Tahwan tidak terlalu antusias dengan pelajarannya tapi suatu kejadian yaitu Seung Nyang yang selalu berselisih dengan Tanashiri dihukum untuk menyalin buku sebanyak 100 kali. Tahwan tidak bisa menolong Seung Nyang karena dirinya lemah dan tak punya kekuasaan akhirnya terpacu untuk benar-benar belajar dan merebut kuasanya sebagai kaisar.
Seung Nyang mengakhiri hubungannya dengan Wang Yu, dia meminta maaf pada Wang Yu karena mengkhianatinya. Wang Yu meminta Seung Nyang untuk melupakannya dan melanjutkan jalan yang dipilihnya. Biarpun berkata begitu namun Wang Yu tetap membantu Seung Nyang, karena tujuan mereka sama yaitu menumbangkan kekuasaan Yeon Chul. Dengan begitu tahta Wang Yu sebagai raja Goryeo bisa dipulihkan.
Setelah mengumpulkan kekuatan dan dukungan, mereka memulai pertempuran untuk menumbangkan Yeon Chul. Kemenangan pun diraih Tahwan berhasil memegang kekuasaannya sebagai kaisar. Diapun menghukum mati seluruh keluarga Yeon Chul termasuk istrinya Tanashiri. Terkecuali Dangkise putra Yeon Chul yang berhasil melarikan diri.
Pada awalnya Seung Nyang atau Selir Ki akan dinobatkan sebagai permaisuri, tapi ditentang oleh Bayan yang sudah diangkat sebagai perdana menteri. Dia malah menyodorkan keponakannya Bayan Khutugh untuk menjadi permaisuri. Setelah dibujuk oleh Seung Nyang untuk menerima usulan Bayan agar tidak berselisih dengan dengan perdana menteri.
Terjadi konflik silih berganti yang dihadapi Seung Nyang awalnya dengan Bayan yang berniat menghabisinya dan putranya karena dianggap tidak layak untuk memimpin Yuan karena memiliki darah Goryeo. Seung Nyang pun menghabisi Bayan dengan bantuan Tal Tal, karena tidak tahan melihat pamannya berubah menjadi serakah. Yang akibatnya membuat Tahwan murka pada Seung Nyang dan mengirimnya ke kuil untuk merenungi dosanya. Tapi Tahwan yang tidak bisa melupakan Seung Nyang akhirnya menjemputnya kembali keistana.
Lalu berlanjut dengan konfliknya dengan ibu suri dan kasim Tahwan, Golta yang ternyata adalah pimpinan kelompok penjahat yang selama ini telah memberi racun secara sedikit demi sedikit pada Tahwan. Sehingga membuat Tahwan sering tak sadarkan diri dan bertindak diluar akal sehat. Hal ini bisa diungkap oleh Tahwan dan diapun mengeksekusi Golta dan pengikut ibu suri. Sementara ibu suri lebih memilih bunuh diri dengan meminum racun disinggasananya.
Bagaimana dengan nasib Wang Yu, dia dibunuh oleh Tahwan untuk mengubur rahasia milik Seung Nyang. Yaitu Seung Nyang pernah memiliki anak dari Wang Yu yaitu Byul atau Maha yang merupakan anak yang selama ini dirawat oleh Tanashiri dan diakuinya sebagai anaknya. Ternyata adalah putra Seung Nyang yang dulu dianggap meninggal yaitu Byul.
Diakhir kisah, dinasti Yuan yang sudah diambang kejatuhan karena perang dan pemberontakan yang terus terjadi diambil kepemimpinannya oleh Seung Nyang yang sudah diangkat sebagai Permaisuri untuk mewakili putranya yang masih kecil. Tal Tal gugur dipertempuran, Seung Nyang pun mengungsikan putranya dan sisa-sisa dinasti Yuan kedaerah utara dan mendirikan kerajaan Yuan utara.
Tahwan menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuan Seung Nyang dengan senyuman terukir karena mendengar ungkapan cinta Seung Nyang yang selalu dinantikannya.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar