
Kisah 1SEPULUH RIBU RUPIAH
M
enjelang shalat Isya,seorang wartawan duduk kelelahan di halaman sebuah mesjid. Perutnya bertalu-talu karena keroncongan. Kepalanya clingak-clinguk mencari tukang jual makanan, tapi takkunjung menemukannya. Dari wajahnya, tamapak gurat-gurat kekecewaan.Usut punya usut, si Wartawan ini tengah kecewa berat karena gagal bertemu dengan seorang tokoh yang hendak diwawancarai. Betapa tidak kecewa, sejak siang hari dia sudah “mengejar-ngejar” tokoh tersebut. Siang hari, mereka janji bertemu di sebuah kantor. Beberapa saat sebelum waktu pertemuan itu berlangsung, tokoh penting ini mendadak membatalkan janji, ada acara mendadak...