Reality show yang membuat para pesertanya harus saling membunuh untuk menjadi pemenang itulah inti cerita dari film adaptasi dari novel karya Suzanne Collins. Karena pemberontakan gagal terhadap pemerintahan Panem 75 tahun sebelumnya, pemerintahan Panem lantas melakukan sebuah kompetisi maut yang diadakan di ibukota negara yang disebut Capitol.
Kompetisinya bernama The Hunger Games, yang diikuti oleh sepasang anak muda berusia antara 12-18 tahun dan dipilih dari 12 distrik yang ada di Panem. Kompetisi telah dilakukan selama 74 tahun berturut-turut. Tujuan diadakan kompetisi ini untuk merekatkan hubungan antara distrik, sekaligus mengingatkan betapa berkuasanya pemerintahan Panem yang dipimpin oleh President Snow diperankan Donald Sutherland. Panem sendiri merupakan sebuah negara yang dulunya bernama Amerika Serikat, yang setelah bencana besar di Bumi menjadi satu-satunya wilayah yang selamat.
Suzanne Collins mengatakan bahwa inspirasi untuk menulis The Hunger Games datang dari salah satu acara realitas di televisi. Di acara itu ia menyaksikan orang-orang saling bersaing satu sama lain untuk menjadi pemenang dan disaat bersamaan, dia juga melihat cuplikan tayangan invasi Irak. Seperti dikutip dari pernyataan Collins di situs resminya:
- "Saya menonton banyak acara realitas yang memperlihatkan para anak muda bertanding demi jutaan dolar. Lalu, saya melihat gambar-gambar perang Irak, dua gambar itu bercampur di pikiran saya, dan itu momen dimana saya mendapatkan ide cerita tentang Katniss"
Katniss Everdeen diperankan Jennifer Lawrence, sejak kematian ayahnya dia berjuang melindungi dan menjaga ibu dan adik perempuannya. Katniss tumbuh menjadi gadis yang tangguh dan memiliki kemampuan survival dengan kemampuan memanahnya dia sering berburu.
Katniss bersama Gale Hawthorne diperankan Liam Hemsworth, sahabat dan kawan berburu Katniss. Dialog dinovelnya
“We could do it, you know,” Gale says quietly.
“What?” I ask.
“Leave the district. Run off. Live in the woods. You and I, we could make it.”
Gale mengajak Katniss melarikan diri yang langsung ditolak oleh Katniss karena dia tidak mau meninggalkan ibu dan adiknya.
Berfokus pada penyelenggaran The Hunger Games ke-74, dikisahkan seorang remaja perempuan berusia 16 tahun, Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence), mengajukan dirinya sebagai seorang tributes untuk menggantikan posisi adiknya, Prim (Willow Shields), yang sebenarnya terpilih untuk bertanding dalam kompetisi The Hunger Games. Bersama Katniss, terpilih pula seorang remaja pria bernama Peeta Mellark (Josh Hutcherson) yang akan mewakili District 12
Katniss pun menitipkan adik serta ibunya kepada sahabat karib, sekaligus rekannya berburu Gael Hawthorne (Liam Hemsworth). Berbekal keahlian memanah dan jimat berbentuk liontin berbentuk burung mockingjay, Katniss dan Peeta dibawa ke Capitol.
Katniss dan Peeta lalu mendapat mentor, mantan pemenang The Hunger Games, Haymitch Abernathy (Woody Harrelson). Haymitch-lah yang kemudian mengajarkan mereka trik untuk bertahan hidup. Haymitch hidup sendirian di Desa Pemenang dan menjadi seorang pecandu alkohol. Karena merupakan satu-satunya pemenang Hunger Games dari Distrik 12 yang masih hidup, Haymitch terpaksa menjadi mentor bagi setiap peserta dari Distrik 12 tiap tahunnya, yang dilakukannya dengan penuh rasa bersalah karena harus berpartisipasi dalam pertandingan yang sangat dibencinya
Sebelum kompetisi dimulai, Peeta dan Katniss, harus menjalani sebuah pelatihan dan rangkaian penampilan di depan publik Capitol, serta harus menjalani sesi wawancara demi mendapatkan Sponsor dengan presenter tetap, Caesar Flickerman (Stanley Tucci).
Mereka berdua pun diharuskan menjalani rangkaian "perawatan kecantikan",
seperti ingin mengikuti kontes ratu sejagat, lewat sentuhan fashion stylist modis bernama Cinna ( dibawakan secara pas oleh rocker Lenny Kravitz) yang merupakan penata baju untuk distrik 12. Baju-baju karya Cinna sangat membantu Distrik 12 (terutama Katniss)
untuk mendapatkan sponsor. Cinna juga sangat menyayangi Katniss. Katniss adalah tipikal pribadi yang memiliki daya tarik alami. Kenaturalannya merebut hati semua orang, termasuk salah seorang konstestan belia bernama Rue (diperankan dengan apik oleh Amandla Stenberg) yang lalu menjadi semacam penggemarnya.
Meski tidak memiliki kemampuan survival setangguh Katniss tapi Peeta mampu membuat penyamaran yang hampir sempurna.
Adegan saat President Snow (Donald Sutherland) dan pimpinan pertunjukan reality show, Seneca Crane (West Bentley), bercakap-cakap secara intim mengenai strategi/rekayasa kompetisi.
Tapi kompetisi adalah kompetisi. Saat pimpinan kompetisi, Seneca Crane, mengumumkan pertandingan maut dimulai, Katniss dan Peeta harus
menghadapi kompetitor brutal dan rekayasa pemilik acara agar mereka
bertahan hidup. Atau pilihan lainnya, dibunuh dengan sadis.
Film The Hunger Games juga menyesuaikan adegan pertarungannya agar mendapat rating PG-13.
Jika di novel pertarungan digambarkan secara detail dan berdarah, maka
di filmnya meminimalisir pertumpahan darah dan luka akibat senjata.
Dibanding novelnya, versi film lebih sedikit memaparkan kontak fisik
antar kontestan. Fokus memang ada di Katniss. Tapi, ketegangan di hutan juga ditampilkan lewat teriakan atau suara boom, setiap kali ada Tribute yang terbunuh. Salah satu adegan yang membuat mata berkaca-kaca ketika Katniss menyanyikan lagu untuk Rue sebelum dia meninggal.Katniss berhasil menemukan Peeta yang berkamuflase. Ditengah suasana yang mencekam perlahan tumbuh perasaan antara Peeta dan Katniss.
Satu-satunya kelemahan yang terlihat dari The Hunger Games adalah ending cerita yang dirasa mengurangi ketegangan yang sudah dibangun dari awal. Terasa terlalu aman dan klise, sehingga kurang sesuai untuk filmnya. Secara visual, Ross mampu menginterpretasikan nada ceritanya melalui pewarnaan visual cerita yang ia hadirkan. Ketika mengisahkan latar belakang kehidupan karakter Katniss, Peeta dan seluruh penduduk distrik di negara Panem yang diwarnai kemiskinan, Ross memilih untuk menggambarkannya dengan warna kelabu yang bernuansa kelam.
Hadir dengan penampilan akting para jajaran pemeran yang kuat, tata produksi yang apik serta jalinan kisah yang berjalan dengan rapi, Jennifer Lawrence mampu menghadirkan penampilan akting terbaiknya, memberikan kharisma yang luar biasa menarik sebagai seorang tokoh utama sekaligus menghasilkan chemistry yang erat antara dirinya dengan Josh Hutcherson dan Liam Hemsworth. Para pemeran pendukung film ini juga mampu menghadirkan penampilan akting mereka yang menarik. Karakter-karakter eksentrik seperti Haymitch Abernathy, Effie Trinket, Cinna, Caesar Flickerman dan Seneca Crane mampu dihidupkan secara cerdas oleh Woody Harrelson, Elizabeth Banks, Lenny Kravitz, Stanley Tucci dan Wes Bentley.
Dan untuk langkah awal dari trilogi, The Hunger Games menunjukan bahwa film ini dahsyat, cerdas dan sangat menghibur. Tidak sabar menunggu sekuel selanjutnya The Catching Fire.
Sumber: Wikipedia, Boleh.com, At The Movies
0 komentar:
Posting Komentar