Yuwen Tuo memanggil ibunya, dengan dibatasi sebuah dinding es mereka saling menatap penuh kerinduan. Dibalik dinding es ibunya bertanya,"Tuo'er apakah kau membawa kabar bagus untuk diberitahukan padaku?"
"Ya, aku telah membunuh Yang Jing dan Yang Su juga membalas dendam untuk Ayahanda. Sekarang kita sudah punya cukup kekuatan, para Sui itu tidak akan berani menyerang lagi. Dunia sekarang terbagi dalam dua kekuasaan. Ibunda aku percaya dalam waktu dekat dunia akan menjadi milik klan Yuwen kita," jawab Yuwen Tuo. Ibunya tersenyum bangga mendengarnya,"Tuo'er kau telah berhasil"
Wajah Yuwen Tuo tertekuk sedih,"Tapi dalam 18 tahun ini aku belum bisa membebaskan ibu dari sini. Hatiku gelisah". Ibunya tersenyum menenangkan,"Aku percaya hari dimana kita bisa berkumpul lagi tidak akan lama lagi, benarkan?"
"Pasti"
"Yangmulia, Putra Makhotaku, akhirnya mampu mengembalikan legimitasi dinasti yang sesungguhnya dan kerajaan klan Yuwen kita akan bangkit. Kau akan membuat kemurahan langit," ibunya menatap Yuwen Tuo dengan berkaca-kaca.
"Ibunda, apakah ayahanda bisa mendengar kita," tanya Yuwen Tuo.
"Bisa," jawab ibunya,"Pasti dia bisa". Dengan suara penuh keyakinan Yuwen Tuo berjanji akan membebaskan ibunya apapun rintangannya. Terdengar suara gema tanda waktu mereka bertemu sudah habis. Yuwen Tuo menghilang dari hadapan ibunya dan tersadar kembali didalam bak. Yang Su memandangnya dengan dingin lalu menyuruh Yuwen Tuo pulang. Dengan tatapan penuh benci Yuwen Tuo mengenggam tangannya.
Kembali kerumah Yuwen Tuo duduk disamping tempat tidurnya lalu dia mengambil jubahnya dan pergi kesebuah istana. Ditatapnya seorang gadis yang sedang bermain alat musik, seorang pelayan menghampirinya Yuwen Tuo menyuruhnya pergi. Gadis itu tersenyum lalu berdiri menghadap Yuwen Tuo,"Apakah ibu baik-baik saja," tanyanya.
"Bagaimana bisa dia baik," jawab Yuwen Tuo. Dugu Ningke meraih tangan Yuwen Tuo mengajaknya pergi tapi Yuwen Tuo menariknya lalu mencium tangannya. Ningke tersenyum malu dia menarik tangannya,"Itu perbuatan tidak sopan kepada putri"
"Jika itu keliatannya, aku akan mati dengan puas,"sahut Yuwen Tuo. Ningke menepuk pelan bibir Yuwen Tuo,"Pertama aku akan menampar mulutmu dan memotong tanganmu"
Yuwen Tuo menangkap tangan Ningke dengan nada menantang dia berkata,"Apakah kau tahan?". Ningke menarik tangan Yuwen Tuo dan menciumnya. Beralih tempat sekarang mereka duduk berdampingan, Yuwen Tuo memeluk pundak Ninge sementara Ningke menyandarkan kepalanya pada pundak Yuwen Tuo.
"Selanjutnya, aku akan menemui Yang Su, pria tua itu, untu membiarkan kita melihat ibu bersama," kata Ningke.
"Kau pikir dia akan setuju"
"Jika dia tidak setuju aku akan minta paman Kaisar untuk memenggal kepalanya," sahut Ningke. Dengan nada meremehkan Yuwen Tuo berkata,"Paman Kaisar mu, Kaisar Sui Yang tidak peduli tentang apapun kecuali tentang wanita. Dia akan mati ditangan wanita dekat atau lambat"
Ningke bangun dari pelukan Yuwen Tuo,"Lalu aku, sebagai seorang wanita,juga akan menjadi salah seorang yang akan membunuhnya"
"Tapi dalam hati ibunda aku telah membunuh semua orang Sui"
"Berapa lama kau akan melanjutkan cerita ini," tanya Ningke.
"Sampai hari dimana aku bisa membunuh si biadab, Yang Su, dan memotong-motong mayatny menjadi seribu bagian," jawab Yuwen Tuo. Ningke mengancmnya, "Kau berani mengatakan kata-kata itu, kau tidak takut aku akan melaporkanmu"
Yuwen Tuo menatapnya,"Kau memberi tahu mereka, lihat jika aku takut atau tidak". Ningke memeluk lengan Yuwen Tuo,"Aku benar-benar takut, takut suatu hari dia akan mengetahui kenyataannya. Dia tidak akan mampu mengatasinya"
"Tapi jika tidak berbohong, ibunda tidak akan bertahan hidup hingga hari ini"
"Tapi dia masih memilikimu bagaimana bisa dia menjadi seperti itu?"
Yuwen Tuo mengalihkan pandangannya,"Klan Yuwen kami, secara alami lahir dengan aura kerajaan yang dibanggakan sebagai keturunan langsung dari Xuan Yuan. Jika ibunda tahu bahwa keberadaannya akan membebaniku, dia akan..."
Ningke memotong kata-kata Yuwen Tuo, dia membekap mulutnya,"Aku tahu. Aku tidak akan pergi ataupun bertanya lagi. Sepanjang kau datang kemri dan melihatku ketika kau mengalami kesulitan itu sudah cukup"
"Beruntungnya kau selalu ada disisiku atau kalau tidak aku tidak tahu bagaimana keadaan akan berubah saat ini." Ningke memegang dada Yuwen Tuo,"Jantungmu berdetak sangat lambat"
"Karena hatiku terluka itulah sebabnya berdetak lebih lambat dan lebih lambat. Atau jika tidak, bagaimana bisa orang mengatakan bahwa kita bisa mati karena patah hati," jawab Yuwen Tuo.
"Tapi ketika aku di sini, ini harus berdetak lebih cepat"
"Kenapa?"
Ningke tersenyum bangun dan menepuk dada Yuwen Tuo,"Karena aku telah membantumu untuk mencari jalan untuk menemukan lima artefak". Ningke menunjukan beberapa buku,"Aku telah mencari beberapa tahun untuk ini. Saat itu ditemukan di puncak pegunungan selatan di tepi lembah barat"
Yuwen Tuo mengambil salah satu buku,"Rahasia Dunia?". Ningke menjelaskan,"Ini adalah buku yang menyimpan semua legenda manusia dan isu"
"Jadi, ketika kau bilang kau menemukan cara untuk menemukan lima artefak, maksudmu itu di dalam ini?" tanya Yuwen Tuo. Ningke menyabarkannya,"Jangan terburu-buru. Dapatkan Nuwa Batu lebih dulu". Yuwen Tuo membuka buku ditangannya muncul asap dan keluarlah seorang gadis. Gadis itu mulai berbicara, "Sebuah berbagai hal yang alam semesta ini menyimpan. Dewa, melalui waktu, mengubah dapat menghapuskan. Ditakdirkan satu, apa yang akan Anda ingin tahu?"
"Kau adalah?" tanya Yuwen Tuo.
"Akulah Rahasia Dunia. Namaku adalah Shu Xiang," jawabnya. Ningke bertanya padanya,"Beri tahu aku legenda batu nuwa"
"Tentu bisa," jawab Shu Xiang lalu dia menunjukan sebuah layar dan mulai menjelaskan,"Legenda mengatakan, ibu dari Bumi, Nuwa menggunakan batu untuk menutup langit. Salah satu batu berubah menjadi Batu Nuwa dan terletak tersembunyi di dalam hati putrinya. Ini menjadi jantung kristal yang suci dan sempurna, membiarkan putri Nuwa tidur selama ribuan tahun, tanpa penuaan atau mati"
"Dia putri Nuwa?"
"Dia bernama Yu Xiao Xue. Keturunan satu-satunya Nuwa dalam kehidupan ini."jelas Shu Xiang. Ningke bertanya,"Kau bilang bahwa Batu Nuwa, artefak suci kedua yang akan muncul sebenarnya di dalam jantung bernama Xiao Xue?"
"Iya"
"Bagaimana mengeluarkan batu itu,"tanya Yuwen Tuo. Shu Xiang menjawab,"Potong jantungnya untuk mendapatkan batu itu." Ningke melirik pada Yuwen Tuo.
"Itu mudah," sahut Yuwen Tuo. Shu Xiang melanjutkan,"Apa yang terlihat mudah tidak mungkin dicapai dalam seumur hidup. Dalam 100 li sebelah timur dari ibu kota terletak sebuah kota kuno. Tidak ada yang tahu bagaimana hal itu muncul, atau ketika dibangun. Satu-satunya hal yang mereka tahu adalah sejak manusia bisa ingat, itu selalu ada. Kota ini disebut Kota Sungai Bulan. Setiap musim gugur, bunga akan mekar dari Dataran Wugou dalam kota. Legenda mengatakan bahwa ketika orang melewati Dataran Wugou dan mencapai Kota Sungai Bulan, mereka akan melihat sebuah kuil kuno. Kuil Nuwa. Namun, semua orang yang pernah ke kuil itu tidak pernah bisa menemukan di mana Yu Xiao Xue ini. Karena legenda mengatakan bahwa hanya Kaisar Bumi dapat memecahkan teka-teki yang Dewi ditempatkan dan menemukan lokasi sebenarnya Yu Xiao Xue."
"Kaisar Bumi?"
"Sayang sekali, Jenderal Yuwen membunuh terlalu banyak orang. Lapisan pelindung disekelilingnya terlalu kuat"
"Yang kaukatakan cukup dari ceritanya. Apa yang kita butuhkan adalah sebuah rencana yang sempurna. Kecuali kau ingin kami merebut itu sendiri?" sergah Ningke.
"Barang sakral yang bijaksana. Sebagai putri Nuwa, ia secara alami memiliki teknik pelestarian diri. Mengambilnya dengan paksa hanya akan menghancurkan segalanya. Jadi seribu tahun yang lalu, Nuwa meletakkan aturan bahwa tidak ada yang dapat mematahkan."
"Aku suka memecahkan aturan,"sahut Yuwen Tuo. Ningke menambahkan,"Shu Xiang, tidak peduli apa harganya, Jenderal Yuwen dan aku sama-sama harus mendapatkan Batu Nuwa"
"Perbuatan yang jelas tidak mungkin. Tapi ada cara," sahut Shu Xiang.
"Katakan"
"Kau bukanlah kau dan hidup dalam cerita ini," ucap Shu Xiang penuh teka-teki.
"Aku tidak suka orang yang berbelit-belit," sahut Yuwen Tuo. Mereka berpindah ke blood spring, Shu Xiang menjelaskan,"Blood spring lahir dari kekacauan. Tidak ada yang tahu asal-usulnya, atau dari mana itu berjalan. Tapi itu bisa membersihkan keluar roh kita. Hal ini dapat membasuh kejahatan dalam hati Jenderal Yuwen itu, membersihkannya sepenuhnya"
"Kalau begitu aku akan berubah menjadi orang lain?" tanya Yuwen Tuo. Ningke melirik padanya,"Aku ingin melihat seperti apa kau setelah menjadi seorang yang baik hati"
"Mungkin aku akan berubah menjadi diriku 18 tahun yang lalu"
"Sulit untuk dijelaskan. Tapi kau masih kau, tetapi juga bukan"
"Menarik"
Shu Xiang melanjutkan,"Blood spring akan mengambil aura yang mencerminkan niat jahat dari tubuhmu. Separuh sisanya akan menjadi adil dan baik. Yang paling benar dan jujur dari dirimu. Jenderal akan menggunakan identitas lain. Anda akan menggunakan hati yang polos untuk mendapatkan Batu Nuwa."
Ningke menghampiri Yuwen Tuo dengan kedua tangannya dia merapikan jubah Yuwen Tuo,"Setelah mendapatkan Batu Nuwa, bagaimana kita mengembalikan dirimu menjadi Jenderal Yuwen Tuo lagi?" tanyanya.
"Selama anda membuka segel aura jahat dan menggunakan kekuatan Blood spring untuk menggabungkan aura baik dan jahat bersama-sama, Yuwen Tuo akan kembali ke dunia ini. Jenderal. diri anda yang baru memiliki hati yang bebas dan akan. Hati manusia selalu sulit diprediksi. Tetapi jika anda kehilangan hidup anda, maka anda tidak akan pernah bisa kembali menjadi Yuwen Tuo," jawab Shu Xiang
"Diriku yang baik hati dan polos?" ucap Yuwen Tuo dengan nada sinis,"Sikap yang tidak berwujud. Apa yang telah ditinggalkan akan kembali. Tidak peduli aku berubah menjadi apa, dari awal sampai akhir, Aku hanya akan menjadi Yuwen Tuo." dia lalu membuka jubahnya dan lalu melangkah kedalam blood spring dan duduk bersila disana. Terlihat asap keluar dari tubuh Yuwen Tuo, Ningke mengeluarkan sebuah bola kristal yang menyedot aura yang keluar.
"Mulai saat ini, Yuwen Tuo sudah mati. Dia sekarang akan terlahir kembali sebagai seseorang yang keras kepala dan baru, Namanya Jianchi."
Yu'er dan Hong Hong dalam perjalanan mencari batu Nuwa. Yu'er membuka tablet Heluo tapi yang dilihatnya hanya kilas adegan dia dan Jingchou segera ditutupnya. Lalu dia berniat memberi makan serangganya tapi tidak ada makanan yang tersisa lalu memasukkan serangganya kedalam mangkuk. Lalu Yu'er membuka jendela atas tapi yang lagi-lagi muncul bayangan Jingchou yang membuatnya semakin kesal. Hong Hong masuk dia lalu berkata tentang Zhang lie, Yu'er tidak suka dan berkata kalau Jingchou lebih baik dari Zhang lie.
Beralih ke Jingchou yang juga sedang mencari batu Nuwa, dia mampir kesebuah kedai bakpao. Dengan lahap dia makan tanpa sadar kalau dia lupa membawa uang. Pemilik kedai dan pelayannya hampir memukuli Jingchou lalu datang Yu'er dan Hong Hong. Jingchou menghampiri mereka tapi Yu'er berkata kalau mereka tidak saling kenal. Jingchou melempar serangga milik Yu'er pemilik kedai mengejar mereka sampai keluar tapi lari lagi kedalam.
Rupanya muncul beberapa siluman, mereka bertiga pun bertarung melawan para siluman itu. Lalu muncul Jianchi datang dengan jurus pedangnya yang hebat dia memusnahkan siluman-siluman itu. Mereka berempat masuk kembali kedai dan saling mengenalkan diri bahkan Jingchou memanggil Jianchi 'kakak'. Tidak ada seorang pun yang sadar kalau orang yang dihadapan mereka adalah Yuwen Tuo.
Mereka menuju Kota Sungai Bulan untuk mencari Batu Nuwa, dan diberitahu oleh dua orang prajurit bahwa para siluman datang dan menculik tuan mereka, Lv Chengzhi. Juga, banyak penduduk di sana yang mati karena racun
Zhang Lie, Khan dari klan Taba datang. Sepertinya Yu'er memiliki perasaan terhadapnya. Zhang Lie melarang Yu'er pergi lalu dia bertanya kepada Jingchou siapa dia, Yu'er berbisik kepada Jingchou, "100 tael jika kau melakukan segala sesuatu yang aku katakan", dan Yu'er mengenalkan Jingchou sebagai suaminya. Zhang lie menyuruh para prajuritnya untuk membunuh Jingchou, Jianchi membela adik angkatnya dan bertarung dengan Zhang lie. Pertarungan mereka terhenti karena Hong Hong menyandera Yu'er dan Jingchou.
Zhang lie menemui Yu'er, dia menyuruhnya untuk kembali ke Taba. Yu'er menolak dan mereka pun bertengkar. Flashback Zhang lie dengan berpakaian pengantin mengejar Yu'er, rupanya demi klan Taba Zhang lie meninggalkan Yu'er dan lalu menikahi kakaknya.
Jianchi dan Jingchou dikurung didalam gudang, lalu Jingchou mengajukan beberapa pertanyaan kepada Jianchi yang dijawabnya dengan simpel.
Jingchou: Jika ibu dan istrimu keduanya terancam oleh kejahatan seseorang, siapa yang akan kau selamatkan.
Jian Chi: Aku tidak pernah membiarkan hal itu terjadi. Tetapi jika itu terjadi, aku akan menyelamatkan keduanya.
Jingchou: Tapi jika ibumu membunuh seseorang terlebih dahulu, dan kemudian orang jahat datang untuk membalas dendam ... Apakah perbuatan orang jahat itu masih buruk?
Jian Chi: Ya, ibuku salah - tetapi mereka salah untuk menculik ibuku juga.
Jingchou: Bagaimana jika istrimu juga ikut dengan orang-orang jahat itu dan ingin membalas dendam pada ibumu?
Jian Chi: Sebelum kebenaran terungkap, kita tidak akan berbicara tentang emosi.
Jingchou: Bagaimana jika istrimu sedang hamil anakmu? Kalau begitu anak itu tidak bersalah kan? Apa yang kau rencanakan untuk itu?
Jian Chi: Aku akan mengambil bayinya keluar dan mengubahnya menjadi daging cincang.
Jingchou: Apa?
Jian Chi: Kau mengada-ada, jadi aku akan bersama dengan kau dan membuat itu juga.
Jingchou: Intinya aku mencoba untuk membuat di sini adalah, hal ini tidak selalu hitam dan putih.
0 komentar:
Posting Komentar