Title: 轩辕剑之天之痕 / Xuan Yuan Jian Zhi Tian Zhi Hen
Also known as: Xuan Yuan Sword - Rift of the Sky
Genre: Ancient Chinese fantasy (RPG)
Episodes: 31 (DVD) / 36 (TV)
Cast
Hu Ge as Yuwen Tuo / Jian Chi Zhang Yi Jie as child Yuwen Tuo
Jiang Jing Fu as Chen Jing Chou Cui Bo (崔博) as child Chen Jing Chou
Liu Shi Shi as Taba Yu Er Yuan Xue Er as child Yu Er
Tang Yan as Dugu Ningke Chai Wei as child Dugu Ningke
Gu Li Na Zha as Yu Xiao Xue
Chen Fu melihat kelangit beberapa penduduk desa sedang mempersiapkan ritual. Chen Fu memandangi lukisan seorang pemuda dia teringat dengan pertempuran di masa lalu.
Selama masa awal dinasti Sui, kerajaan Chen memulai pemberontakan. Yang Su membawa tentaranya untuk menumpas pemberontakan di bawah perintah Kaisar Sui. Dua kekuatan bertemu untuk pertempuran terakhir di Langwei Bank." Jadi dia adalah Perdana Menteri Sui, Yang Su?" tanya Raja
"Itu benar. Dia adalah orang yang memimpin tentara untuk menyerang ibukota Kerajaan Chen. Orang ini memiliki tingkat tinggi kekuasaan dan keterampilan. Dia tidak pernah bertempur kecuali ia yakin ia akan menang,"jawab Chen Fu
"Dia membawa begitu sedikit orang?"
"Hati-hati jebakan"
Disisi lain Yang Su menyuruh Yuwen Tuo untuk menghadapi pasukan kerajaan Chen seorang diri untuk menguji pedang Xuan Yuan. Chen Fu terkejut melihat pedang Xuan Yuan dia lalu memerintahkan pada pasukannya untuk melindungi Raja tapi Raja tidak mempedulikannya dan menyerbu maju kedepan. Yuwen Tuo menarik pedangnya lalu dengan sekali tebasan dia membuat pasukan kerajaan Chen porak porandak. Chen Fu bersama sisa pasukannya maju melindungi Raja lalu dia membawa Raja melarikan diri tapi dihadang oleh Yang Su. Raja memberikan pedangnya pada Chen Fu lalu menyuruhnya lari untuk menyelamatkan penerus kerajaan Chen sementara dia menghadapi Yang Su. Chen Fu pun pergi sementara Yang Su berhasil menewaskan Raja.
Sambil menggendong seorang bayi, Chen Fu berusaha lari tapi dihadang Yang Su dan Yuwen Tuo yang menaiki seekor naga. "Chen Fu serahkan keturunan terakhir Kerajaan Chen dan aku akan mengampuni hidupmu" ucap Yang Su.
"Kau ingin mengambil pangeran? Tidak akan pernah, kecuali kau membunuhku terlebih dahulu,"jawab Chen Fu. Mereka pun bertarung dan Yang Su berhasil merebut bayi nya dan lalu membunuhnya. Sedangkan Chen Fu terlempar kedalam jurang.
"Tuo'er, sekali lagi kau telah membantu gurumu. Bunuhlah musuh dan capailah kehormatan,"ucap Yang Su kepada Yuwen Tuo. Tapi Yuwen Tuo hanya terdiam dan menatap dingin. Ternyata Chen Fu berhasil selamat dia mengingat pesan Raja padanya untuk mendidik pangeran agar mampu memimpin rakyat dan menghidupkan kembali Kerajaan Chen. Raja memberi nama pangeran Jingchou
"Anakku," ucap Chen Fu," Ayah telah mengecewakanmu tapi untuk melindungi nyawa Pangeran aku hanya bisa mengorbankanmu. Ayah akan ingat ini kau telah mati untuk Kerajaan Chen" Chen Fu megambil sebuah kantung penyimpanan disana keluar seorang bayi. Chen Fu menatap bayi itu, "Pangeran, mulai sekarang bangkitkan Kerajaan Chen itulah tujuan hidupmu"
Chen Fu masih menatap lukisan itu,"Delapan belas tahun harapan kita pada Pangeran Jingchou. Apakah itu hanya mimpi?"
Beralih ke Cheng Jing Chou dibantu oleh keempat adik seperguruannya, Jing Chou berpura-pura bertarung dengan siluman pohon yang sebenarnya hanya samaran. Dengan disiarkan secara langsung para penduduk menyaksikan sandiwara yang dibuat Jing Chou. Sandiwara pun selesai para penduduk yang melihatnya memuji Jing Chou sebagai pahlawan mereka. Dalam perjalanan pulang Jing Chou mendengar suara auman binatang dia pun menuju sumber suara itu tapi tidak menemukan apapun.
"Guru, murid kembali," Jing Chou menghadap gurunya. Sambil membelakangi muridnya Chen Fu bertanya,"Apakah kau masih ingat hari apa besok?"
"Besok tanggal lima hari yang sama dengan delapan belas tahun yang lalu ketika Kerajaan Chen kita hancur," jawab Jing Chou. Chen Fu membentak muridnya,"Bukan, 18 tahun yang lalu adalah dimana akhir hidup dari Kaisar. Ayahmu mengorbankan hidupnya untuk membuka masa depan untukmu. Hari itu addalah awal dari kebangkitan"
"Ya, itu adalah sebuah awal," kata Jing Chou. Chen Fu membetulkan sikap Jing Chou,"Kepalamu harus tinggi, punggung lurus, selalu terlihat rapi.Kau adalah Kaisar," kata Chen Fu. Jing Chou mengiyakan.
Chen Fu menjelaskan kalau besok adalah hari berkabung Kerajaan Chen berkabung dan berharap semua persiapannya berjalan lancar. Lalu Chen Fu mengajak Jing Chou keluar dan menyuruhnya melihat kelangit arah utara. Jing Chou melihat sebuah bintang merah, Chen Fu menjelaskan kalau itu adalah bintang iblis. Menurut legenda kuno ketika bintang iblis mendekati dunia manusia maka dunia ini akan terguncang dan dilemparkan ke dalam bencana. Lalu Chen Fu berkata kalau ini adalah kesempatan karena ini adalah pertanda kejatuhan Dinasti Sui dan pembalasan dari Kerajaan Chen.
"Guru, lalu apa yang harus aku lakukan?" tanya Jing Chou.
"Ketika bintang iblis mendekat lima artefak suci juga akan muncul," jawab Chen Fu.
"Lima artefak suci?"
"Menurut legenda, mereka yang mendapatkan lima artefak suci akan bisa menguasai dunia, dan menjadi Kaisar Bumi. Kau harus mengambil kesempatan ini dan mendapatkan Lima Artefak Suci lalu membangkitkan kembali Kerajaan Chen," jelas Chen Fu.
"Ya, Guru"
Menurut sejarah, ketika Pangu membuka langit dan bumi dipisahkan. Nuwa membentuk manusia dari tanah dan menciptakan dunia manusia. Namun, bintang iblis tiba di dunia fana. Ini menghancurkan langit dan membentuk bekas luka di langit. Bumi tiba-tiba menjadi panas dan kering bencana tanpa henti menimpa. Nuwa tidak tega meelihat penderitaan
umat manusia, dan dengan menggunakan darah dari
hatinya untuk membentuk kristal yang akan digunakan untuk menutup bekas luka di langit. Lima potongan sisa kristal itu
tersebar di seluruh dunia dan
membentuk Lima Benda Suci yaitu cermin Kunlun, batu Nuwa, Cauldron Shennong, Kongtong Seal dan sitar Fuxi. Sejak itu, di dunia fana mulai tersebar legenda. Siapa pun yang menemukan Lima Artefak
Suci akan menjadi Kaisar Duniawi
sebelum kedatangan bintang iblis. Hari ini, Lima Artefak Suci akhirnya
muncul kembali di alam manusia. Keberadaan artefak suci yang pertama terukir di batu Heluo dan itu telah muncul
kembali.
Beralih ke sebuah perkemahan pasukan, ketika beberapa jenderal sedang berdiskusi tentang sebuah catatan kuno terdengar suara seruling lalu muncul banyak laba-laba menyerang perkemahan itu. Peniup seruling itu meletakkan serulingnya lalu terbang meninggalkan temannya yang masih berada dikereta lalu membuat para prajurit disana tidak bisa bergerak. Dan dengan santainya dia masuk kedalam kemah dan mengambil artefak itu."Wow, begitu mudahnya kita mengambilnya," ucap Hong Hong yang sudah menyusul Yu'er masuk ke kemah, "Tapi bala bantuan akan segera tiba kita harus segera pergi "
"Para prajurit Sui ini begitu tolol," jawab Yu'er dengan santai,"Aku bisa mengambil Lima Artefak Suci dan perlahan-lahan mengurus mereka". Hong Hong tetap meminta untuk bergegas pergi tapi Yu'er malah menyuruhnya untuk memanggilnya Jiejie (kakak) padahal usia Hong Hong lebih tua dan menyuruhnya tenang. Mereka bergegas keluar dan ternyata Yuwen Tuo sudah datang, Yu'er menyerahkan artefaknya pada Hong Hong sementara dia menghadapi Yuwen Tuo. Yu'er mengira berhasil membuat tubuh Yuwen Tuo tidak bergerak padahal Yuwen Tuo sengaja membiarkannya pergi lalu Yu'er menyusul Hong Hong.
Yuwen Tuo membebaskan para prajuritnya dari totokan Yu'er, segera mereka berlutut dan meminta ampun atas kegagalan mereka. Yuwen Tuo menghardik mereka, "Sekelompok tentara tidak berguna"
"Kami telah gagal dalam tugas kami layak dihukum mati," ucap para prajurit itu serentak.
"Kalian tinggal di sini, aku akan memberikan penjelasan kepada guru," kata Yuwen Tuo. Salah seorang jendral berkata,"Bahkan jika kami harus pergi melalui neraka, kami akan mendapatkan kembali catatan kuno itu kembali". Yuwen Tuo kembali berkata dengan nada rendah tapi tajam,"Aku bilang.. tetap di sini"
Hong Hong memacu keretanya dengan cepat,"Putri Kedua," ujarnya setelah masuk kedalam,"Dimana tepatnya kita akan berangkat?Jika Yuwen Tuo menangkap kita, dia akan sulit untuk ditangani". Tapi dengan santainya Yu'er sambil terus mempelajari catatan kuno itu menjawab,"Jangan khawatir. Dengan sedikit kekuatanku aku telah mengganggunya, dia tidak akan bisa pergi begitu cepat"
"Tapi ..." Hong Hong mencoba berbicara lagi tapi Yu'er memotongnya, "Catatan ini sangat menakjubkan aku perlu mempelajarinya dengan hati-hati." Yu'er menyuruh Hong Hong keluar.
"Putri Kedua, ada pasukan yang mengejar tentara,"sahut Hong Hong.
"Kalau begitu mari kita bermain dengan mereka," jawab Yu'er masih dengan santai. Pasukan pengejar melepaskan anak panah tapi Hong Hong sudah membuat lapisan pelindung pada kereta. Sementara didalam kereta Yu'er masih memikirkan untuk memecahkan catatan kuno itu tiba-tiba dia tersadar Yuwen Tuo sudah duduk dibelakangnya,"Apakah kau sudah memecahkannya?" tanya Yuwen Tuo.
"Tampaknya aku terlalu meremehkanmu.sihir kecilku tidak bekerja dengan baik?" jawab Yu'er. Hong Hong sadar ada yang tidak beres didalam kereta dia memanggil Putri Keduanya. Yuwen Tuo yang mnjawab, "Jika kau ingin dia hidup, mengemudilah dengan baik"
"Kau punya nyali berani masuk ke Kereta Naga Putih ku. Apakah kau tidak takut tidak bisa keluar?" kata Yu'er. Yuwen Tuo menjawab,"Aku akan memberikan dua pilihan. Jika kau mau kembalikan ukiran batu itu kepada ku, aku bisa membiarkanmu memilih cara kematianmu sendiri. Jika tidak mau, patuhi aku dan buka batu berukir. Jika kau bisa memuaskanku, aku bisa mengampuni nyawamu"
"Kau adalah yang pertama berbicara seperti itu dikeretaku," sahut Yu'er. Yuwen Tuo melanjutkan,"Perhatikan baik-baik pada sisi batu berukir itu di mana ada garis kecil dari prasasti tersebut. Mungkin itu rahasia untuk memecahkannya". Yu'er meraba sisi batu nya.
Hong Hong membalik arah kereta lalu naga putih mengeluarkan api menyerang para prajurit Sui. "Legenda mengatakan kalau kereta naga putih bisa bepergian ribuan li dalam sehari dan menangkis ribuan tentara. Sekarang, apa yang baris berikutnya?" tanya Yuwen Tuo. Beberapa prajurit Sui naik keatas kereta Hing Hong bertarung melawan mereka. Yuwen Tuo membentak mereka dan memerintahkan untuk pergi. Hong Hong segera masuk kedalam kereta, "Kau bahkan tidak melepaskan orang-orangmu sendiri,"ucap Yu'er.
"Terkadang aku bahkan tidak akan mempermudah diriku sendiri. Sekarang tidak ada yang mengganggu?" sahut Yuwen Tuo. Sambil tersenyum sinis,"Yang menggangguku sekarang bukanlah manusia," jawab Yu'er lalu dia membuka batu itu dan terlihat sebuah ilustrasi tapi dia menutupnya kembali,"Dikatakan bahwa Yuwen Tuo tak terkalahkan dari apa yang aku lihat, dia hanya seorang yang bodoh." Yu'er membuat Yuwen Tuo terkurung didalam kerangkeng, dia melanjutkan,"Sekarang, biarkan aku memberitahumu apa yang datang berikutnya.Kereta naga putih juga penjara diatas dunia."
Didalam kerangkeng Yuwen Tuo berkata,"Mengapa terdengar berbeda dari dua baris sebelumnya?"
"Tunggu sampai aku mendapatkan benda suci aku akan menangkapmu dan kembali ke Taba dan menyelesaikan perhitungan antara kita," sahut Yu'er.
"Taba? Aku ingat sekarang, ayahmu dibunuh olehku," kata Yuwen Tuo. Ekpresi Yu'er langsung berubah dia lalu duduk kembali,"Di dunia ini, tidak ada orang lain selain ku yang dapat membebaskan diri dari kereta naga putih. Jangan bermimpi untuk melarikan diri!"
Yuwen Tuo tersenyum,"Bukankah kau bilang bahwa aku bukan manusia?" tubuh Yuwen Tuo berubah menjadi kobaran apai lalu dia menghilang. Yu'er dan Hong Hong terkejut melihatnya dan mereka bergegas menuju gunung menaklukan iblis sebelum didahului Yuwen Tuo.
Dengan menaiki naga miliknya dia kembali ke kemah, dua orang prajurit masuk menghadapnya,"Mohon ampuni kami, Jenderal Yuwen!" kata mereka sambil berlutut.
"Apakah perintahku tidak cukup jelas?" tanya Yuwen Tuo.
"Tentu saja tidak. Perintah Anda sangat penting aku bertindak atas kemauanku sendiri dan kami bersikeras untuk membantu anda," jawan mereka.
"Jadi itu berarti kemampuanmu telah membuat kalian berdua khawatir?"
"Tentu saja tidak. Jenderal Yuwen, kami sudah terlalu sembrono dan membuat kekacauan ini. Jenderal Yuwen mohon Anda berbicara untuk kami di depan Guru Yang jika hidup kami selamat, kami bersedia untuk melayani Anda dengan cara apapun," kata mereka. Tiba-tiba Yang Su muncul dibelakang mereka," Batu Heluo menyangkut masa depan Dinasti Sui kita. Tidak ada ruang untuk kesalahan. Beraninya kau membiarkan militer kamp Sui menjadi akses mudah untuk pencuri perempuan? Apa yang membuatmu berpikir kau layak untuk hidup?" kata Yang Su sambil hendak membunuh mereka tapi tiba-tiba Yuwen Tuo menghalangi gurunya lalu membuat sebelah tangan kedua prajurit itu lepas dan melemparnya. Kedua prajurit itu berteriak kesakitan.
"Tuo'er, apa maksudmu dengan ini? Kau ingin melindungi mereka," tanya Yang Su. Yuwen Tuo mengambil lengan yang telah diputuskannya,"Mereka masih memiliki nilai lagipula mereka telah terinfeksi oleh racun Taba ini. Lengan ini sia-sia jika pun masih terus dengan mereka, ucap Yuwen Tuo sambil menunjukan lengan yang dipegangnya,"Hanya gadis itu yang dapat membuka semua informasi dalam Batu Heluo"
"Kita harus memperoleh Lima Benda Suci. Hidup mereka berdua terserah padamu," ucap Yang Su lalu dia pergi. Kedua prajurit itu berlutut dan berterima kasih pada Yuwen Tuo karena telah mengampuni nyawa mereka. "Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Gunung menundukkan iblis dari sini?" tanya Yuwen Tuo. Prajurit itu menjawab akan memakan waktu 3 hari dan malam untuk perjalanan itu.
Yuwen Tuo segera pergi dengan menaiki naganya tiba-tiba Yang Su datang dan menyerangnya, Yuwen Tuo berhasil menahan serangannya dan selanjutnya mereka bertarung. Yuwen Tuo mengeluarkan pedang Xuan Yuan lalu dia mendengar suara ibunya memanggilnya, "Tuo'er, Tuo'er," Yuwen Tuo mencari sumber suara itu. Ditempat lain Jing Chou dan adik seperguruannya sedang berlatih.
"Tuo'er," ucap Yuwn Tuo dihadapannya sudah berdiri Yang Su,"Sadari kesalahanmu, sehari setelah besok adalah awal musim gugur. Itu satu kali dalam setahun ketika kau dapat melihat ibumu. Aku tidak ingin melakukan apapun pada hari penting itu. Perhatikan dirimu sendiri dan lakukan yang terbaik," ucap Yang Su lalu dia pergi.
Yuwen Tuo teringat masa lalu ketika dia masih kecil bersama dengan ibunya dia melarikan diri dari kejaran prajurit Sui. Sampai akhirnya mereka terkepung didepan pintu gua, ibunya menyuruh Yuwen Tuo kecil masuk dan mengambil pedang Xuan Yuan sementara dia bertarung melawan para prajurit. Yuwen Tuo masuk kedalam gua dan dia harus melewati ujian untuk mendapatkan pedang itu. Setelah berhasil dia kelur dengan membawa pedang Xuan Yuan tapi Yang Su datang dan dia menahan ibu Yuwen Tuo. Yang Su memaksa Yuwen Tuo untuk menjadi muridnya untuk melindungi ibunya Yuwen Tuo berlutut dan mengangkat Yang Su menjadi gurunya.
Kembali ke Yuwen Tuo sekarang,"Sejak itu, hatiku penuh kesedihan. Yang ada hanya rasa untuk membunuh bukan untuk rasa syukur atau kebencian. Apa yang diambil pada saat itu, tidak hanya kehidupanku sebagai manusia tapi juga rumah yang indah dalam hatiku. Dalam pertukaran untuk hidupku, tanganku sudah bernoda darah dan itu adalah kekacauan. Perlahan-lahan, aku mulai menyadari ... Apa yang aku inginkan paling tidak balas dendam atau memulihkan negearaku, tapi mimpi. Sebuah mimpi yang membuatku berpikir tentang ibu" pikir Yuwen Tuo sambil menatap pedang dan topengnya.
Didesa para penduduk Chen melaksanakan ritual lalu Jing Chou mengejar api yang keluar dari tangannya. Tapi dilangit dia melihat kereta naga terbang. Yu'er dan Hong Hong sampai digunung menudukan iblis. Yu'er melihat kesekelilingnya,"Ini lokasi yang menyimpan artefak Suci tidak tampak menakjubkan"
"Tempat ini begitu besar. Yuwen penjahat itu mungkin mengejar kita. Di mana kita menemukannya?" tanya Hong Hong. Dengan memegang batu Heluo Yu'er mengeluarkan laba-labanya lalu mereka mulai mencari. "Putri Kedua memang pintar. Kau menggunakan laba-laba hitam untuk membantu menemukan lokasi sebenarnya dari cermin," puji Hong Hong.
"Kalau begitu panggil aku Jiejie!" jawab Yu'er tapi Hong Hong hanya berdengus lalu pergi. Lalu Jing Chou tiba ditempat itu,"Di mana semua serangga menjijikkan ini berasal?" kata Jing Chou.
"Bajingan, apa yang kau katakan?!" maki Yu'er.
"Rascal?" tanya Jing Chou lalu dia berjalan menghampiri Yu'er,"Bukankah kau seharusnya berlutut ketika melihat Pangeran?"
"Seorang pangeran anjing mungkin? Di tempat busuk seperti ini? Kau bermimpi," sahut Yu'er.
"Kau...," kata Jing Chou, "Darimana seorang gadis kurang ajar sepertimu datang? Siapa yang memintamu untuk datang ke sini dan bermain dengan serangga? Jika kau ingin bermain dengan serangga, pergi ke tempat lain"
Hong Hong datang dan memukul kepala Jing Chou,"Mulutmu harus hormat kepada Putri Kedua kami!"
"Kau!Putri?" kata Jing Chou dengan tidak percaya,"Seseorang sepertimu adalah seorang putri? Aku melihat kalian berdua begitu mencurigakan"
Yu'er dan Hong Hong memukuli Jing Chou, mereka lalu bertanya tentang Cermin Kunlun tapi Jing Chou malah berkata dipasar banyak yang menjual cermin. Yu'er mengancam Jing Chou.
0 komentar:
Posting Komentar