Ending edisi ke-1:
Zhao Ming melihat Wuji selesai menulis surat untuk Yang Xiao, kuas tulis di tangan Wuji belum diletakkan dan wajahnya muram, Zhao Ming berkata,
"Kakak Wuji, kau pernah berjanji melakukan 3 hal untukku, yang pertama meminjamkan Golok Naga, yang kedua tidak menikah dengan nona Zhou, dua hal ini sudah dilaksanakan. Masih ada hal ketiga, kau tidak boleh mengingkari janjimu."
Wuji terkejut berkata, "Kau... kau... masih ada hal aneh apa lagi yang ingin aku lakukan?"
Zhao Ming tertawa senang berkata, "Alisku terlalu tipis, kau bantulah aku menggambarnya. Hal ini tidak melanggar nilai pendekar bukan?"
Wuji mengangkat kuasnya tersenyum berkata: "Mulai saat ini, setiap hari aku akan menggambar alismu." TAMAT
Ending edisi ke-1 di bawah ini diterjemahkan langsung dari versi aslinya. Ada sedikit perbedaan dengan versi Indonesia terbitan Tunas Tanjak, sbb:
Buku 80, halaman 46:
Kembali waktu Boe Kie tengah menulis surat panjang lebar untuk Yo Siauw. Tio Beng melihat Muwpit (pena tulis Tionghoa) di tangan Boe Kie itu masih basah dan belum diletakkan, sikap Boe Kie juga lesu dan mukanya muram, maka katanya.
"Engko Boe Kie, kau pernah berjanji akan melakukan tiga pekerjaan untukku. Soal pertama meminjamkan To Liong To kepadaku, itupun sudah tercapai. Kedua dilarang menikah dengan nona Cioe, juga sudah dilaksanakan. Dan kini tinggal soal yang ketiga... jangan kau melanggar janjimu sendiri..."
"Hah?" Boe Kie terkejut. "Ahhh, kembali engkau mengeluarkan pikiran-pikiran sintingmu?"
"Engko Boe Kie," tertawa Tio Beng dengan riang. "Aku berpikir, karena alisku ini terlalu tipis dan buruk bentuknya, aku mohon engkau mau menambahkan- nya dengan melukisnya, agar lebih tebal. Dengan pit itu engkau bisa melukisnya untuk memperindah! Bukankah soal itu tidak melanggar peraturan Hiapgie dari pada kaum Boe lim!"
Boe Kie tertawa, sahutnya sambil menatap mesra sekali.
"Oh, baiklah sayang... mulai sekarang sampai dunia berakhir, setiap hari aku akan melukis alismu itu, agar kau tampak semakin cantik!"
Dan kedua muda mudi itu telah tertawa dengan suara yang renyah, mengandung kebahagiaan.
Bunga di telaga berwarna putih.
Teratai dan burung Hian selalu saling bertentangan tempat beradanya.
Kesatria menang melawan penjajah.
Rakyat tersenyum bahagia.
Bayi menangis lincah dan bebas.
Tanah yang gersang memerah kembali.
Pohon-pohon tumbuh dengan durinya yang rindang subur.
Semua tersenyum, sambil berseru. "Bebas!"
Dan para pahlawan, kembali ke rumah masing-masing…
TAMAT
Di edisi ke-2 sesudah paragraf di atas ditambahkan satu paragraf sbb:
Tiba-tiba di luar jendela ada orang tertawa berkata, "Kakak Wuji, kau pernah berjanji untuk melakukan suatu hal untukku."
Itu suara Zhou Zhiruo. Wuji sedang memusatkan perhatian menulis surat, tidak tahu kapan Zhiruo tiba di luar jendela. Jendela terbuka perlahan, di bawah cahaya lilin terlihat wajah cantik Zhou Zhiruo tersenyum samar-samar.
Zhang Wuji terkejut berkata, "Kau... kau ingin aku melakukan apa?".
Zhou Zhiruo berkata, "Saat ini aku belum tahu. Hari nanti waktu kau dan nona keluarga Zhao akan melakukan upacara pernikahan, mungkin aku akan tahu."
Zhang Wuji menoleh memandang Zhao Min, kemudian menoleh memandang Zhou Zhiruo. Sejenak segala macam perasaan muncul dalam hatinya, entah sedih entah gembira, tangannya bergetar, kuas menulis jatuh ke meja.
TAMAT
Di edisi ke-2, kata-kata Zhiruo membuat pernikahan Wuji dan Zhao Min menjadi tanda tanya.
Di edisi ke-3, sesudah kalimat "Zhang Wuji terkejut berkata, "Kau... kau ingin aku melakukan apa?"
Kelanjutannya adalah sbb:
Zhou Zhiruo tersenyum berkata: "Kau ingin tahu keluarlah, aku beritahu."
Zhang Wuji menoleh memandang Zhao Min, kemudian menoleh memandang Zhou Zhiruo, sejenak segala macam perasaan muncul dalam hatinya, entah sedih entah gembira, tangannya bergetar, kuas menulis jatuh ke meja.
Zhao Min perlahan mendorong Zhang Wuji dan berkata: "Kau keluarlah, dengar dia mau berkata apa"
Zhang Wuji keluar melompati jendela, melihat Zhou Zhiruo berjalan perlahan, menyusulnya, kemudian berjalan berendengan. Zhou Zhiruo bertanya: "Besok kau mengantar Nona Zhao kembali ke Mongol, sejak saat ini ia tidak akan kembali ke Dataran Tengah lagi, kau bagaimana?"
Zhang Wuji berkata: "Aku juga mungkin mulai saat ini tidak akan kembali lagi. Kau ingin aku mengerjakan satu hal, apakah itu?"
Zhou Zhiruo perlahan berkata, "Satu jawaban ditukar dengan satu jawaban! Hari itu di Haozhou, Zhao Min tidak mengizinkan kau menikah denganku. Sesudah ini kau ke Mongol, siang malam selalu bersama Zhao Min, tapi tidak boleh melakukan upacara pernikahan."
Zhang Wuji terkejut bertanya, "Mengapa?"
Zhou Zhiruo menjawab: "Hal ini tidak melanggar nilai pendekar bukan?"
Zhang Wuji menjawab: "Tidak melakukan upacara pernikahan, tentu saja tidak melanggar nilai pendekar. Aku denganmu sebenarnya ada janji pernikahan, akhirnya juga tidak melakukan upacara pernikahan. Baik! Aku memenuhi permintaanmu. Sesudah kembali ke Mongol, aku dan Zhao Min tidak akan melakukan upacara pernikahan, tapi bagaimana pun akan seperti suami istri, melahirkan anak."
Zhou Zhiruo tersenyum berkata, "Begitu baguslah."
Zhang Wuji bertanya heran, "Kau menyusahkan kami seperti ini, apakah gunanya?"
Zhou Zhiruo tersenyum berkata: "Kalian walaupun seperti suami istri, melahirkan anak, lewat sepuluh tahun, delapan tahun, hatimu akan mengingat aku, tidak mengabaikan aku, cukuplah."
Sambil berkata, tubuhnya bergetar, pergi melayang di udara, menghilang dalam kegelapan.
Zhang Wuji dalam hati hampa, berpikir mulai saat ini setiap hari bersama Zhao Min tidak berpisah, seperti suami istri, melahirkan anak, tidak melakukan upacara pernikahan, begitu juga tidak apa-apa. Mengapa lewat sepuluh tahun, delapan tahun, hatiku mengingat Zhiruo, tidak mengabaikan Zhiruo?
Juga berpikir, "Dia nyatanya tidak menikah dengan Song Qingshu, denganku juga pernah ada janji pernikahan. Dia banyak berbuat salah padaku, sekarang dipikir lagi, juga tidak benar-benar jahat padaku. Ada beberapa urusan yang dia juga dipaksa oleh gurunya, tidak bisa tidak melakukan. Walaupun mencuri Golok Naga dan Pedang Langit, tapi sekarang Golok Naga sudah dikembalikan kepadaku, adik Yin Li juga belum meninggal..."
"Yang sangat mencintaiku, sangat ingin menikah denganku, selain Zhiruo, juga ada Zhao Min, ada Zhu Er, ada Xiao Zhao..."
Sifat Zhang Wuji hanya mengingat perbuatan baik orang lain padanya, juga makin diingat makin baik, dengan sendirinya memaafkan kesalahan orang lain, orang lain berbuat salah kepadanya seringkali juga karena cinta padanya, setelah berpikir seperti itu, perbuatan salah orang lain berubah menjadi perbuatan baik, bahkan di hatinya masih tertinggal sisa-sisa, juga berpikir:
"Siapa yang tidak pernah berbuat salah? Aku sendiri bukankah pernah berbuat salah kepada orang lain? Xiao Zhao memperlakukanku sangat baik, dia sudah kembali ke Persia, tidak menjadi ketua gadis suci juga tidak apa-apa. Zhu'er tidak lagi berlatih ilmu laba-laba beracun, mungkin suatu hari juga akan kembali mencari aku. Aku pernah berjanji menikahinya..."
Ke-empat gadis ini masing-masing pernah menaruh perasaan yang mendalam padanya, dia hanya mengingat kebaikan orang lain, kesalahan dan kekurangan orang lain semuanya sudah terlupakan, akhirnya semua orang sangat sangat baik. TAMAT
Di edisi ke-3, ending secara keseluruhan menggantung.
Di bawah ini catatan akhir Yi Tian Tu Long Ji edisi ke-3:
Yi Tian Tu Long Ji, karena stukturnya rumit, plotnya banyak, celah dan kekurangannya juga banyak, oleh karena itu pada revisi ketiga banyak diperbaiki.
Perubahan paling utama adalah pada akhirnya Zhang Wuji tidak ditentukan pasangannya. Saya selamanya percaya, sejarah tidak ditakdirkan sebelumnya, penuh dengan sebab akibat yang tiba-tiba, kehidupan manusia juga seperti itu.
Zhang Wuji akhirnya dengan Zhao Min pergi ke Mongol, sejak saat itu tidak kembali ke Dataran Tengah, tapi masih bisa muncul faktor lain, Zhou Zhiruo mungkin pergi ke Mongol mencari dia, dia mungkin dengan Zhao Min pergi ke Persia mencari Xiao Zhao, mungkin demi Sekte Ming mau tidak mau kembali sendiri ke Dataran Tengah mengerjakan urusan, juga mungkin di daerah Barat bertemu dengan Yin Li.
Urusan di dunia ini terutama dibuat oleh manusia, lagipula Zhang Wuji hanya mengingat perbuatan baik orang lain padanya, hasilnya semua orang adalah baik, semua orang sangat menarik.
Zhou Zhiruo berkata kepada Wuji: "Kau dengannya menjadi suami istri, melahirkan anak, lewat delapan tahun, sepuluh tahun, hatimu mengingat aku, tidak mengabaikan aku, cukuplah."
Perasaan semacam ini adik-adik tidak mengerti. Jadi saya tidak menganjurkan adik-adik yang berumur 13 atau 14 tahun menulis cerita.
Daftar isi buku ini mengikuti bentuk Bai Liang, satu rima berupa puisi dengan 7 huruf per baris, 40 kalimat. Nada puisi pra Dinasti Tang dengan puisi modern Dinasti Tang tidak sama, tidak bisa masuk.
Saya bukan ahli puisi, menulis puisi pra Dinasti Tang melipatgandakan kesulitannya, jadi menganggapnya sebagai latihan puisi dan lirik. Salah satu kesulitannya adalah tidak adanya "kesederhanaan".
sumber:
http://groups.yahoo.com/group/serial_silat/
0 komentar:
Posting Komentar