Death Note: The First Name
Director: Shusuke Kaneko / Studio: NTV, Warner Bros. / Author: Tsugumi Ohba and Takeshi Obata
Cast: Tatsuya
Fujiwara, Ken'ichi Matsuyama, Asaka Seto, Shigeki Hosokawa, Erika Toda,
Shunji Fujimura, Takeshi Kaga, Yu Kashii, Shidô Nakamura.
Cerita
Death Note berawal ketika Light Yagami menemukan sebuah buku yang
ternyata milik Shinigami (Dewa Kematian) bernama Ryuk (Ryuku). Di dalam
Death Note milik Ryuk, terdapat cara menggunakan Death Note yang
ditulis olehnya sendiri. Death Note ini kemudian digunakan untuk
mewujudkan idealismenya yaitu untuk menciptakan dunia baru yang bersih dari kejahatan, dengan dirinya sebagai Dewa.
Kemudian
Death Note ini dia gunakan untuk membunuh para kriminal. Mendapatkan
data para kriminal dari televisi maupun mencuri data kepolisian pusat
(ayahnya, Shoichiro Yagami adalah seorang polisi). Ternyata tindakannya
ini mengundang berbagai reaksi, baik dari masyarakat, para petinggi
Jepang, bahkan dari para petinggi internasional. Kebanyakan masyarakat
setuju dengan tindakan pembersihan dunia itu, namun para petinggi tidak
menyetujuinya karena tindakan tersebut bertentangan dengan Hak Asasi
Manusia.
Tidak
hanya itu hambatan yang ditemui Raito (yang dijuluki KIRA, sebutan
untuk Killer dalam dialek Jepang) untuk mewujudkan dunia yang bersih,
dia juga harus berhadapan dengan L yang selanjutnya dikenal dengan nama
Ryuzaki (nama asli L adalah L Lawliet). L adalah seorang detektif
profesional muda bertaraf internasional yang hanya bergerak di belakang
layar. Setelah bertemu L Lawliet, jalan cerita "Death Note" menjadi
semakin menarik (ditambah dengan munculnya Kira Kedua dan sebagainya,
dalam versi anime dan manganya).
Death Note 2 : The Last Name
Director: Shusuke Kaneko
Cast: Tatsuya Fujiwara (Light Yagami), Kenichi Matsuyama (L), Erika Toda (Misa Amane), Nana Katase (Kiyomi Takada)
Genre: Thriller
Year: 2006
Running Time: 141 Minutes
Mereka yang gemar dengan anime dan manga tentu tahu mengenai sebuah cerita berjudul Death Note. Lahir dari penulis Hikaru no Go, manga ini mengguncang publik Jepang beberapa tahun yang lalu dengan thriller psikologi yang begitu cerdas dan membuat banyak orang tercengang. Karena kepopuleran manganya, maka tahun ini film ini dibuatlah live actionnya - tidak tanggung-tanggung Death Note langsung dibuat dua seri yang dirilis hampir berkesinambungan. Apakah film ini bisa menandingi serial manga animenya?
Death Note 2 langsung melanjutkan di mana Death Note pertama berakhir. Bagi mereka yang belum pernah menonton film pertamanya (kelihatannya sih jarang soalnya saya kok ragu publik Indonesia bisa menerima film Jepang seperti ini - walau sudah menjadi blockbuster hits di mana-mana di Asia), film ini mengisahkan tentang seorang dewa kematian (shinigami) yang membuang buku kematiannya di dunia manusia. Buku ini adalah sebuah buku sakral karena nama siapapun yang ditulis di dalam buku tersebut akan tewas. Mengerikan? Yang lebih mengerikan adalah ketika buku itu dipegang oleh seorang jenius bernama Yagami Raito (Light). Light yang adalah anak seorang inspektur polisi memutuskan untuk membersihkan dunia dari kriminal.
Caranya sederhana. Ia membunuh kriminal-kriminal yang ada di dunia, satu demi satu. Kematian misterius dari para kriminal ini membuat banyak kriminal gentar. Dunia pun menjadi terpecah. Satu mendukung aksi dari Light, sementara yang lain menentang aksi Light. Akhirnya, hal ini menjadi sebuah fenomena dunia. Pembunuh misterius ini dinamakan oleh publik sebagai Kira (alias Killer dalam lafal Jepang). Pihak kepolisian tidak bisa tinggal diam dengan aksi Kira yang mereka anggap brutal ini. Mereka pun menggalang satu kesatuan khusus di bawah seorang detektif jenius yang bernama L. Detektif jenius bernama L ini tidak ada di bawah kesatuan polisi manapun dan bertekad membongkar identitas Kira yang sebenarnya. Sebaliknya, Light pun harus tahu nama asli L untuk bisa menghabisinya melalui Death Note yang ia miliki.
Siapa yang akan menang dalam pertandingan kucing tikus ini? Siapa yang lebih cerdik dalam menganalisa lawannya? Film pertama Death Note diakhiri dengan bertemunya Light dan L. L sudah mencurigai Light sebagai Kira tetapi tidak punya cukup bukti untuk mendukung analisanya. Di lain pihak, Light mati-matian mencari tahu identitas L guna menghabisi musuh bebuyutannya itu. Yang makin menambah kesemrawutannya adalah munculnya seorang Kira kedua. Nampaknya, pemegang Death Note di dunia ini bukan hanya Light semata...
Permainan Kira dan L disertai dengan adegan skenario yang cerdas inilah yang menghidupkan film ini. Sinematografi film ini bisa dibilang di atas rata-rata standar film Jepang biasanya. Begitu pula dengan CG dari para dewa shinigami yang ada. Kendati tampak kartunis, tetapi mereka memang dibuat sesuai dengan figur mereka di komik. Kalau semua aspek itu memang sudah digarap dengan baik, yang paling penting sekarang adalah para pemainnya. Apakah mereka bisa menghidupkan peran mereka dengan baik? Apakah Kira dan L bisa ditampilkan secara sempurna oleh kedua aktor muda Tatsuya Fujiwara maupun Kenichi Matsuyama? Menurut pendapat saya, Misa dan L sebenarnya sudah bisa ditampilkan dengan baik oleh Erika Toda maupun Kenichi Matsuyama. Toh itu bukan berarti Tatsuya Fujiwara yang berperan sebagai Light / Kira buruk. Bagaimanapun juga sosok Light yang harus bermuka ganda di hampir setiap situasi jauh lebih sulit diperankan ketimbang sosok L dan Misa yang datar (satu harus tampil freak tanpa ekspresi, sementara yang satu tampil genit dan imut).
Secara keseluruhan, Death Note kedua ini mungkin menampilkan jalan cerita yang familiar bagi mereka yang sudah membaca komiknya (toh saya masih terhentak dengan endingnya yang berubah). Bagi mereka yang belum pernah membaca komiknya saya harap jangan menonton film ini dulu. Saran saya nonton Death Note pertama, mengertilah ceritanya dengan baik dan baru tonton film ini. Niscaya kalian akan lebih menghargai Death Note!
Cast: Tatsuya Fujiwara (Light Yagami), Kenichi Matsuyama (L), Erika Toda (Misa Amane), Nana Katase (Kiyomi Takada)
Genre: Thriller
Year: 2006
Running Time: 141 Minutes
Mereka yang gemar dengan anime dan manga tentu tahu mengenai sebuah cerita berjudul Death Note. Lahir dari penulis Hikaru no Go, manga ini mengguncang publik Jepang beberapa tahun yang lalu dengan thriller psikologi yang begitu cerdas dan membuat banyak orang tercengang. Karena kepopuleran manganya, maka tahun ini film ini dibuatlah live actionnya - tidak tanggung-tanggung Death Note langsung dibuat dua seri yang dirilis hampir berkesinambungan. Apakah film ini bisa menandingi serial manga animenya?
Death Note 2 langsung melanjutkan di mana Death Note pertama berakhir. Bagi mereka yang belum pernah menonton film pertamanya (kelihatannya sih jarang soalnya saya kok ragu publik Indonesia bisa menerima film Jepang seperti ini - walau sudah menjadi blockbuster hits di mana-mana di Asia), film ini mengisahkan tentang seorang dewa kematian (shinigami) yang membuang buku kematiannya di dunia manusia. Buku ini adalah sebuah buku sakral karena nama siapapun yang ditulis di dalam buku tersebut akan tewas. Mengerikan? Yang lebih mengerikan adalah ketika buku itu dipegang oleh seorang jenius bernama Yagami Raito (Light). Light yang adalah anak seorang inspektur polisi memutuskan untuk membersihkan dunia dari kriminal.
Caranya sederhana. Ia membunuh kriminal-kriminal yang ada di dunia, satu demi satu. Kematian misterius dari para kriminal ini membuat banyak kriminal gentar. Dunia pun menjadi terpecah. Satu mendukung aksi dari Light, sementara yang lain menentang aksi Light. Akhirnya, hal ini menjadi sebuah fenomena dunia. Pembunuh misterius ini dinamakan oleh publik sebagai Kira (alias Killer dalam lafal Jepang). Pihak kepolisian tidak bisa tinggal diam dengan aksi Kira yang mereka anggap brutal ini. Mereka pun menggalang satu kesatuan khusus di bawah seorang detektif jenius yang bernama L. Detektif jenius bernama L ini tidak ada di bawah kesatuan polisi manapun dan bertekad membongkar identitas Kira yang sebenarnya. Sebaliknya, Light pun harus tahu nama asli L untuk bisa menghabisinya melalui Death Note yang ia miliki.
Siapa yang akan menang dalam pertandingan kucing tikus ini? Siapa yang lebih cerdik dalam menganalisa lawannya? Film pertama Death Note diakhiri dengan bertemunya Light dan L. L sudah mencurigai Light sebagai Kira tetapi tidak punya cukup bukti untuk mendukung analisanya. Di lain pihak, Light mati-matian mencari tahu identitas L guna menghabisi musuh bebuyutannya itu. Yang makin menambah kesemrawutannya adalah munculnya seorang Kira kedua. Nampaknya, pemegang Death Note di dunia ini bukan hanya Light semata...
Permainan Kira dan L disertai dengan adegan skenario yang cerdas inilah yang menghidupkan film ini. Sinematografi film ini bisa dibilang di atas rata-rata standar film Jepang biasanya. Begitu pula dengan CG dari para dewa shinigami yang ada. Kendati tampak kartunis, tetapi mereka memang dibuat sesuai dengan figur mereka di komik. Kalau semua aspek itu memang sudah digarap dengan baik, yang paling penting sekarang adalah para pemainnya. Apakah mereka bisa menghidupkan peran mereka dengan baik? Apakah Kira dan L bisa ditampilkan secara sempurna oleh kedua aktor muda Tatsuya Fujiwara maupun Kenichi Matsuyama? Menurut pendapat saya, Misa dan L sebenarnya sudah bisa ditampilkan dengan baik oleh Erika Toda maupun Kenichi Matsuyama. Toh itu bukan berarti Tatsuya Fujiwara yang berperan sebagai Light / Kira buruk. Bagaimanapun juga sosok Light yang harus bermuka ganda di hampir setiap situasi jauh lebih sulit diperankan ketimbang sosok L dan Misa yang datar (satu harus tampil freak tanpa ekspresi, sementara yang satu tampil genit dan imut).
Secara keseluruhan, Death Note kedua ini mungkin menampilkan jalan cerita yang familiar bagi mereka yang sudah membaca komiknya (toh saya masih terhentak dengan endingnya yang berubah). Bagi mereka yang belum pernah membaca komiknya saya harap jangan menonton film ini dulu. Saran saya nonton Death Note pertama, mengertilah ceritanya dengan baik dan baru tonton film ini. Niscaya kalian akan lebih menghargai Death Note!
DEATH NOTE 3 : L Changes The World
Tanggal Rilis : 2009 (USA)
Jenis Film : Crime | Drama | Horror |
Diperankan Oleh : Ken'ichi Matsuyama, Sota Aoyama and Shunji Fujimura
Jenis Film : Crime | Drama | Horror |
Diperankan Oleh : Ken'ichi Matsuyama, Sota Aoyama and Shunji Fujimura
Setelah membuat keputusan yang berat dengan menuliskan namanya sendiri
dideathnote bahwa ia akan mati 23 hari ke depan, L mendapatkan sebuah
kasus yang sangat serius dan sulit. saking sulitnya kasus ini, L yang
biasa menyelesaikan kasus lewat monitor harus keluar dari tempat
persembunyian dan berinteraksi dengan orang lain. ia harus menyelesaikan
sendiri kasus tersebut dalam selang 23 hari tanpa dibantu dengan rekan
terbaiknya, Watari.
kasus itu bermula ketika salah satu agen Watari yang berinisial K, muak dengan dunia yang sudah membususk ini karena bagi dia banyak sekali manusia – manusia yang tidak berguna memenuhi bumi ini dan membuat bumi jadi sesak. ia ingin memusnahkan mereka semua dengan virus mematikan yang sangat cepat penyebarannya. virus ini pernah menginfeksi di sebuah desa terpencil di Thailand dan satu – satunya orang yang tidak terinfeksi adalah seorang anak yang bernama Boy. anak itu diselamatkan oleh agen watari lainnya yang berinisial F dan menyuruhnya untuk menghubungi watari, tapi sayangnya saat itu Watari sudah meninggal dan L lah yang akan mengurus anak itu. melalui Boy, L mendapatkan data – data tentang virus itu dari kalung Boy yang diberikan oleh F.
selain Boy, adalagi seorang anak yang diurus oleh L bernama Maki. Maki ini seorang anak dari ilmuwan yang jenius yang diperintahkan untuk membuat vaksin dari virus tersebut. setelah vaksinnya jadi, K datang menemuinya untuk merebut vaksin dan memberitahu ambisinya untuk mengurangi populasi manusia dengan virus tersebut. karena tidak setuju, Ayah Maki menolak dan melenyapkan vaksin. ia pun menyuntikkan virus kedirinya sendiri untuk menularkannya ke K. K berhasil lolos dengan membakar laboratorium itu. Maki yang melihat ayahnya tewas menjadi sedih dan mencari Watari untuk membalaskan dendam ayahnya. karena Watari sudah meninggal, maka L lah yang mengurus Maki. Dua anak inilah yang menjadi kunci bagi L untuk memecahkan kasus tersebut. berhasilkah L melindungi Boy dan maki sekaligus menghentikan ambisi K yang sama gilanya dengan Kira sedangkan umurnya sisa 23 hari? apakah L mampu mengubah dunia tanpa kejahatan dengan caranya sendiri?. saksikan lanjutanya di L:change the world.
kasus itu bermula ketika salah satu agen Watari yang berinisial K, muak dengan dunia yang sudah membususk ini karena bagi dia banyak sekali manusia – manusia yang tidak berguna memenuhi bumi ini dan membuat bumi jadi sesak. ia ingin memusnahkan mereka semua dengan virus mematikan yang sangat cepat penyebarannya. virus ini pernah menginfeksi di sebuah desa terpencil di Thailand dan satu – satunya orang yang tidak terinfeksi adalah seorang anak yang bernama Boy. anak itu diselamatkan oleh agen watari lainnya yang berinisial F dan menyuruhnya untuk menghubungi watari, tapi sayangnya saat itu Watari sudah meninggal dan L lah yang akan mengurus anak itu. melalui Boy, L mendapatkan data – data tentang virus itu dari kalung Boy yang diberikan oleh F.
selain Boy, adalagi seorang anak yang diurus oleh L bernama Maki. Maki ini seorang anak dari ilmuwan yang jenius yang diperintahkan untuk membuat vaksin dari virus tersebut. setelah vaksinnya jadi, K datang menemuinya untuk merebut vaksin dan memberitahu ambisinya untuk mengurangi populasi manusia dengan virus tersebut. karena tidak setuju, Ayah Maki menolak dan melenyapkan vaksin. ia pun menyuntikkan virus kedirinya sendiri untuk menularkannya ke K. K berhasil lolos dengan membakar laboratorium itu. Maki yang melihat ayahnya tewas menjadi sedih dan mencari Watari untuk membalaskan dendam ayahnya. karena Watari sudah meninggal, maka L lah yang mengurus Maki. Dua anak inilah yang menjadi kunci bagi L untuk memecahkan kasus tersebut. berhasilkah L melindungi Boy dan maki sekaligus menghentikan ambisi K yang sama gilanya dengan Kira sedangkan umurnya sisa 23 hari? apakah L mampu mengubah dunia tanpa kejahatan dengan caranya sendiri?. saksikan lanjutanya di L:change the world.
0 komentar:
Posting Komentar