Nona Baju Kuning muncul pertama kali ketika membuka kedok ketua palsu Kaypang, yang ternyata di dalangi oleh Cheng Kundan muridnya Chen You Liang yang menyusup ke Kaypang.
Didalam novel kemunculannya digambarkan seperti ini :
Beberapa saat kemudian dengan iringan lagu itu, masuklah seorang wanita yang mengenakan baju
kuning dengan tangan kiri menuntun seorang gadis cilik yang berusia kurang lebih dua belas tahun.
Wanita yang berusia kira kira dua puluh tujuh tahun itu sangat cantik, hanya kulit mukanya terlampau
putih seolah olah tak punya darah. Si gadis cilik beroman jelek, hidungnya dongak ke atas, mulutnya
lebar memperlihatkan deretan dua gigi yang besar. Ia mengikuti si cantik dengan sebelah tangan
memegang tongkat bambu hijau.
Nona Baju Kuning ketika muncul di pertemuan Kaypang |
Kutipan novel :
Ia menundukkan kepala dan coba menebak nebak kemana perginya sang ayah angkat. Dia ingat,
bahwa pada malam kaburnya Cia Sun, ia melihat bayangan seorang wanita yang melompat turun dari atas
tembok. Apakah wanita itu si baju kuning? Mengingat itu, ia lantas menanya Su Hong Sek. “Tiauw moay moay, dimana rumah Yo Ciecie? Apa dahulu memang telah mengenal dia?”
Si nona cilik menggelengkan kepala. “Tidak, aku tidak pernah mengenal Yo Ciecie sebelum
pertemuan di hari itu,” jawabnya.
Dari kutipan diatas hanya diketahui kalau Nona Baju Kuning itu bermarga Yo atau Yang dalam dialek mandarin, berarti kemungkinan besar dia adalah keturunan Pendekar Rajawali Yang Guo,, entah anak atau cucu.
Kutipan novel :
Sesudah rahasia kejahatan Tan Yoe Liang terbuka, sambil menyoja si baju kuning, Coan kang
Tiangloo berkata, “Kouwnio telah membuang budi yang sangat besar kepada Kay pang dan kami tak tahu cara bagaimana untuk membalasnya.”
Si nona tertawa tawar. “Orang tuaku punya hubungan erat dengan Pangcu yang dulu,” katanya.
“Bantuan yang tiada artinya ini tidak berharga untuk disebut sebut. Aku hanya mengharap kalian suka merawat baik baik adik Su ini.” Ia membungkuk dan dengan berkelebat, ia sudah berada di atas genteng.
Kemunculannya ketika di kuil Shaolin |
Nona Yo ketika mengalahkan Zhou Zhiruo dg Cakar Tulang Putih |
Bu Kie menghampiri si baju kuning dan sambil menyoja, ia berkata: “Dua kali Thio Bu Kie menerima pertolongan cie cie. Untuk itu aku hanya menghaturkan banyak2 terima kasih. Disamping itu, aku mohon tanya she dan nama cici yang mulia, supaya siang malam aku bisa mengingatkannya.”
Si nona tersenyum. Ia menjawab dengan kata yg merupakan sajak: “Dibelakang gunung Ciong lam
san, terdapat kuburan Mayat Hidup, Burung Rajawali sakti dan pasangan pendekar tak muncul lagi dalam dunia Kangouw.” Seraya berkata begitu, ia membalas hormat dan kemudian, ia mengulapkan tangan kearah delapan pengiringnya. Sesaat kemudian, bersama delapan wanita baju putih dan hitam itu, ia turun bukit.
0 komentar:
Posting Komentar