Bagian 1, MALING ROMANTIS
Karya : Khu Lung
Disadur : Gan KH
Cerita
di bab pertama dibuka oleh suatu peristiwa
pencurian patung jade berbentuk bidadari dari sebuah rumah yang dijaga ketat
oleh beberapa orang yang berkepandaian tinggi. Sebelum peristiwa itu terjadi ,
sebelumnya si pencuri telah berkirim surat dulu bahwa dirinya akan meminjam
patung jade incarannya itu dari pemiliknya.
Walau
dijaga ketat diantaranya oleh seorang petugas negara yang paling ditakuti oleh
para kriminal karena kemampuan investigasinya, patung jade berbentuk bidadari
itu tetap saja berhasil dicuri, si pencuri hanya meninggalkan jejak berupa bau
harum samar-samar wangi bunga tulip, tanda Chu LiuXiang baru saja berkunjung.
Hasil
analisa Li Ang-siu (Li HongXiu) yang memang sudah terkenal berpengetahuan luas
mengenai seluk beluk tokoh dunia persilatan, mengatakan apabila mayat yang
terapung itu bernama Coh Yu-cin, pimpinan tertinggi dari Thian-siang pang,
sementara dari analisa terhadap luka-luka di tubuh mayat, Li berkesimpulan
kalau pembunuhnya pasti berasal dari Cu Soa bun, dan dalam perguruan itu hanya
ada tiga orang yaitu, Pang, Nyo dan Sebun yang memiliki kemampuan lebih untuk
membunuh Coh Yu-cin.
Belum
selesai mereka berdiskusi, muncul mayat kedua yang terapung mendekati kapal
mereka. Li segera mengenali kalau mayat kedua adalah Sebun Jian dari perguruan
Cu Soa bun. Kembali menganalisa, Li berkesimpulan kalau pembunuhnya kemungkinan
adalah anak murid Lam Hay pay, belum selesai berkata, muncul mayat ketiga, Ling
Ciu-ciu dari Lam Hay pay....!.
Masih
asyik berdiskusi sambil bercanda dengan para dayang-dayangnya,...tiba-tiba
muncul mayat ke-limat dihadapan Chu LiuXiang….!
Chu
LiuXiang kemudian terseret ke dalam misteri pembunuhan ke lima mayat yang
ditemukannya ketika tiba-tiba sudah muncul seorang perempuan di bawah dek kapal
tempat dia beristirahat. Mengaku datang dari istana Sin Cui kiong, Kiong
Lam-yan, nama perempuan yang menyelundup itu, menuduh Chu LiuXiang telah
mencuri racun “air gula“ , Thian-it Sin-cui dari istana Sin Cui kiong. Selain
mencuri, Chu juga dituduhnya telah menipu dan merayu salah seorang dayang
perempuan di istana Sin Cui kiong demi untuk mencuri racun Thian-it Sin-cui. Si
gadis yang diduga telah ditipu oleh Chu itu akhirnya ditemukan mati bunuh diri
dalam keadaan hamil.
Kiong
Lam-yan memberi waktu selama tiga puluh hari bagi pendekar kita ini untuk
mengembalikan, kalaupun bukan dia yang mencuri, Chu LiuXiang harus menemukan
pencuri sebenarnya yang juga adalah si perayu dari dayang Sin Cui kiong yang
mati bunuh diri itu, semuanya dalam waktu tiga puluh hari.
Sebenarnya
tanpa adanya ancaman dari Kiong Lam-yan pun Chu LiuXiang sudah tertarik untuk
menyelidiki kasus ini. Bagi dirinya, lima mayat yang saling tidak mengenal dan
berdiam di tempat yang terpisah jauh satu sama lain ditemukan mati dalam waktu
dan tempat yang sama, air sakti dari Sin Cui kiong secara misterius telah
dicuri orang, dan seorang gadis suci pingitan yang selama hidupnya tidak pernah
bicara dengan laki laki ditemukan mati bunuh diri dalam keadaan hamil,
kesemuanya adalah rentetan peristiwa yang pastinya saling berhubungan satu sama
lain.
Chu
LiuXiang tidak menyadari kalau rasa keinginan tahu untuk memecahkan kasus ini
telah menyeretnya masuk kedalam satu skenario besar pembalasan dendam dari dua
perguruan yang terlibat satu peristiwa berdarah empat puluh empat tahun silam
dan melibatkan tokoh tokoh penting dari partai pengemis Kay-pang, Hua-shan,
Shao-lin dan tokoh lainnya dari dunia persilatan yang hampir saja membuat
kehilangan selembar nyawanya itu. (sumber : http://hkw-ceritasilat.blogspot.com)
0 komentar:
Posting Komentar