Sabtu, 19 Mei 2012

Kasus Juctice Bao 1 - Sarjana Asli dan Palsu



Seorang bocah pengemis menghentikan tandu Bao untuk memohonkan kasus demi temannya yang dia sebut ‘si cacat’. Si cacat ini buta, bisu, dan kedua tangannya lumpuh. Bao menyuruh kedua pengemis itu dibawa ke pengadilan.

Dengan menyuruh si cacat mengangguk dan menggeleng, Bao menemukan bahwa dia bisa membaca, menulis, dan pernah mengikuti ujian negara sebelumnya. Akhirnya Bao menyuruh si cacat ini menuliskan namanya menggunakan kuas yang digigit di mulutnya. Si cacat menulis namanya, dan ternyata namanya sama dengan Sarjana no. 1 yang sebelumnya. Si cacat ini juga ingin menuntut orang yang namanya sama dengannya itu. Selanjutnya, Bao menyuruhnya menulis kisahnya berikut ini:

Setahun yang lalu, si cacat ini sebenarnya tidak cacat. Dia datang ke Kaifeng untuk mengikuti ujian kenegaraan dan tinggal bersama penebang kayu di pinggir kota untuk menghemat. Suatu hari dia menemukan orang yang pingsan karena digigit ular. Dia menghisap racunnya dari kaki orang itu dan membawanya ke pondok. Secara kebetulan, mereka berdua punya nama yang sama. Kemudian mereka bersumpah mengangkat saudara dan akan sama2 mengikuti ujian (si cacat panggil saja pria A dan yang satunya pria B). Sehari sebelum ujian, pria B demam tinggi. Pria A memanggil tabib dari desa lain dan berhasil menyelamatkan nyawa pria B. Pria B masih terlalu lemah untuk ikut ujian, jadi pria A berangkat sendirian. Setelah ujian, dia tinggal di pondok tanpa memikirkan hasil ujiannya.

Suatu hari, pria B datang memberitahu pria A bahwa pria A berhasil mendapat tempat pertama dalam ujian. Pria B mentraktirnya, tapi saat pria A minum araknya, ternyata araknya diracun. Mereka berkelahi, pria B menjadi buta karena efek racunnya dan otot2-nya diputus. Pria A berhasil kabur berkat si penebang kayu yang terluka muncul dan mengganggunya. Ternyata pria B menginginkan posisi saudara angkatnya itu dan mencoba membunuh si penebang kayu (yang ternyata masih hidup, pulang, dan membantu pria A kabur) sekaligus berencana membunuh pria A.

Tanpa mengetahui hal itu, Mentri Wang menikahkan putri tunggalnya pada si sarjana palsu. Sekarang wanita itu hamil.


Karena Bao ingin menguji kebenaran ceritanya, dia menyebarkan rumor untuk melihat reaksi sarjana yang diduga palsu itu. Bao menyuruh Zhan Zhao diam-diam melindungi kedua pengemis itu setelah menyuruh mereka pulang. Dua orang laki2 muncul dan berusaha membunuh si cacat dan berhasil ditangkap Zhan Zhao, tapi masih belum ketahuan siapa orang yang menyuruh mereka.

Bao bicara dengan Menteri Wang mengenai menantunya itu. Gong Sun menyarankan agar si cacat menuliskan topik dan jawaban ujian untuk membuktikan apakah dia benar-benar sarjana yang asli. Kemudian Bao meminta menantu Menteri Wang melakukan hal yang sama, tapi si menantu itu segera membacakan jawabannya tanpa menulis. Karena itu, Bao masih belum mendapat bukti yang solid.

Si bocah pengemis memberi ide lain pada Bao. Bao mengundang menantu Menteri Wang itu dan membuatnya menulis tuntutan melawan si cacat. Lalu Bao membandingkan tulisannya dengan jawaban ujian dan menemukan bahwa gaya tulisannya berbeda. Sarjana palsu ditangkap dan akan dieksekusi mati saat putri Menteri Wang muncul untuk memohon ampunan bagi nyawa suaminya.

Sarjana palsu dilepas, pulang ke rumahnya untuk memberi hormat pada mertuanya, Menteri Wang, lalu bunuh diri. Si cacat mendapatkan posisi yang menjadi haknya. Si bocah pengemis ternyata seorang gadis muda yang kemudian menjadi adiknya. Si gadis menerima pujian dari Kaisar atas kebaikannya dan tinggal bersama sarjana yang asli untuk merawatnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...