Rabu, 23 Mei 2012

War of the Arrows

        



Director: Kim Han-Min
Actors: Moon Chae-Won, Park Hae-Il
Genre: Action


 
Dua kakak beradik Nam-yi dan Ja-in sukses meloloskan diri setelah menyaksikan keluarga mereka dibantai dan dianggap sebagai pengkhianat. Susah payah kabur, keduanya kemudian sampai pada kediaman tuan tanah Kim Min-soon yang merupakan sahabat dari mendiang ayah mereka. Min-soon menerima keduanya layaknya anak mereka sendiri dan membesarkan mereka. 13 tahun kemudian berlalu dan kedua kakak beradik ini tumbuh dewasa. Nam-yi sebagai pria pemalas yang tak mau sekolah dan cuma gemar berpanah dan Ja-in seorang gadis bunga kota yang dicintai banyak pria.

Salah satu dari pria yang naksir Ja-in ini adalah Seo-gun, anak dari Min-soon. Walau Nam-yi tak sepenuhnya setuju, ia tak bisa apa-apa karena Min-soon menyetujui pernikahan mereka. Celakanya bencana menimpa pada hari pernikahan mereka itu; di saat penjagaan kota melengah serangan dadakan dari para prajurit Manchu (Cina) mengagetkan mereka. Nam-yi yang tengah berburu pulang terlambat ke kota mati dan menemukan bahwa sang adik telah dibawa sebagai tawanan. Ia pun angkat panah busurnya dan memulai pengejaran…
War of the Arrows membuktikan kemajuan film Korea dalam menggarap film berbagai genre. 20 menit awal dari film ini agak terlalu pelan dan kurang berhasil dimanfaatkan oleh sutradara Kim Han-Min. Alih-alih memperkuat hubungan chemistry kakak-adik Nam-yi dan Ja-in atau hubungan keduanya dengan sang ayah angkat Min-soon, film ini terlalu lama menghabiskan waktu menunjukkan kepiawaian dari Nam-yi berpanah dan bagaimana si Nam-yi begitu tidak tanggung jawab dalam tindak tanduknya. Ini membuat impact emosi kepada penonton tak begitu kuat melihat Nam-yi mati-matian mengejar adiknya.
Semua itu bagaimanapun langsung terlupakan ketika pengejaran terjadi. Nam-yi dalam film ini tidaklah jagoan super memanah ala Legolas di trilogi Lord of the Rings (baca: tidak semua panahnya selalu tepat sasaran walau ia jago sekalipun) sehingga mengasyikkan melihat bagaimana ia menyusun strategi untuk menghabisi ‘buruan’nya satu demi satu. Lebih menyenangkan lagi adalah permainan buruan dan yang memburu terus berubah-ubah. Di awalnya bisa jadi Nam-yi yang mengejar tetapi yang ia tidak ketahui adalah di tengah rombongan penangkap adiknya ada para archer kelas atas negeri Manchu. Walhasil, yang disuguhkan kepada penonton adalah adu panah yang super seru dan pastinya berbeda dengan pedang-pedangan yang biasa disuguhkan kepada penonton. Saya juga senang dengan gaya penyutradaraan Kim Han-Min yang mencampurkan sedikit unsur shaky camera dalam pengambilan gambarnya. Ada hasil chaotic tercampur dalam film ini menggambarkan kepanikan Nam-yi, baik dalam mengejar adiknya maupun dikejar para archer pemburu.

 sumber : http://tukangreview.com

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...