Runaway Bride Princess
The Princess is played by Mimi Kung Chi Yan
少 剑 波 – Shao Jian Bo
雷 星 河- Lei Xing He
Synopsis :
Zhao Ling, adik sang Kaisar akan dinikahkan dengan pangeran dari Liao agar kedua negara tidak berperang. Demi rakyat, Sang Putri tomboy ini dengan berat hati akhirnya setuju setelah Sang Kaisar dan Ibusuri memohon padanya.
Zhao Ling yang ingin menjajal kemampuan silatnya (para pengawal istana jelas tak berani melawannya, jadi dia ingin mencari lawan yang 'sebanding') dengan menyamar jadi pria dan pergi ke luar istana. Di jalan dia bertemu dengan seorang pria yang akan dikeroyok segerombolan orang. Dengan sok, Sang Putri ini menantang para berandalan itu untuk menolong pria tersebut. Ling sebenarnya kalah, namun si pria yang ternyata jago silat ini diam-diam membantunya hingga Sang Putri merasa dirinya hebat. Selanjutnya, Ling pergi ke tempat pelacuran dan bertemu seorang kasim di sana. Tiba-tiba si pria yang ‘ditolongnya’ tadi muncul dan membunuh si Kasim kemudian memukulnya hingga pingsan. Para wanita di rumah pelacuran mengurungnya.
Istana geger karena Sang Putri menghilang dan kabar ini sampai ke tempat Bao. Selain itu, Bao dan Zhan Zhao juga menyelidiki kasus pembunuhan terhadap sang Kasim. Sementara itu, Sang Putri berusaha kabur dari tempatnya dikurung dengan memanjat ke atap menggunakan tali. Tak disangka, Zhan Zhao sudah menunggunya di sana dan menyapanya . Sang Putri berusaha mengingkari jati dirinya, namun tentu saja Zhan Zhao tak bisa ditipu. Sang perwira berusaha mengajaknya pulang ke istana, namun sang Putri yang bandel ini menggunakan berbagai cara untuk melarikan diri dari sang perwira (dan akhirnya selalu ketahuan ).
Sementara itu, si pria yang sebelumnya membunuh si kasim (Shao Jian Bo) dikepung pasukan istana di rumahnya. Pimpinan pasukan adalah Lei Xing He (diperankan oleh Long Long yang sebelumnya memerankan Jenderal Tu San) kedua orang itu bertarung. Di penginapan, sang Putri masih berusaha melarikan diri dengan cara mengalihkan perhatian Zhan Zhao dan mengerjainya. Sang Putri ini yang adalah saksi yang pernah melihat wajah si pembunuh, dengan sembarangan menunjuk orang, kemudian kabur. Namun bagaimanapun pada akhirnya Sang perwira berhasil menangkapnya kembali.
Zhan Zhao dan Sang Putri memasuki rumah kosong dan bertemu Shao Jian Bo dan keluarganya yang bersembunyi di sana. Zhan Zhao yang tahu kalau pria itu adalah si pembunuh hendak menangkap Shao, namun Sang Putri malah membantu Shao dengan menyuruh pria itu menawannya (sang Putri mengaku sebagai adik Zhan Zhao ). Shao kabur dan Zhan Zhao mengejarnya namun akhirnya kehilangan jejak. Keluarga Shao (istri dan anak laki2-nya) malah dicegat oleh Lei di jalan saat kabur dari Zhan Zhao.
Zhan Zhao masih berusaha mengajak Sang Putri kembali ke istana, namun Sang Putri yang belum puas bermain malah mengajak sang perwira berjalan-jalan. Di sebuah kuil, Sang Putri menyatakan ingin mengangkat saudara dengan Zhan Zhao! Awalnya Zhan Zhao berusaha menolak, tapi setelah didesak dan diancam, akhirnya sang perwira terpaksa menurutinya, tapi tak berani mengucapkan sumpahnya secara lengkap. Selanjutnya, Zhan Zhao lagi-lagi meminta sang Putri pulang. Sang Putri benar-benar kesal oleh kedua ‘kakaknya’, Sang Kaisar dan Zhan Zhao yang selalu mengatur-ngatur dirinya. Putri yang tak kehabisan akal itu berpura-pura pingsan dan membuat Zhan Zhao panik dan meminta bantuan biksuni yang ada di kuil itu.
Runaway Bride Princess, Bagian 2
Sang putri mengatakan pada biksuni yang menolongnya kalau Zhan Zhao adalah penculik . Sang biksuni percaya dan memberitahu padanya jalan kabur. Sang Putri yang bebas dari Zhan Zhao pergi ke penginapan. Untuk membayar biayanya, sang Putri mengeluarkan perhiasannya, dan hal ini menarik perhatian orang-orang yang ada di sana. Seorang pria menipunya dan diam-diam menukar semua perhiasannya dengan batu. Tentu saja Ling berusaha mengejarnya, namun si pria sudah menghilang. Ternyata si pria bekerjasama dengan pemilik penginapan untuk menipu semua uangnya dan membuat Ling terlantar di jalanan tanpa uang.
Si bocah (anak Shao) sakit, Lei dan ibunya membawanya ke tabib yang menyatakan kalau penyakitnya parah. Sementara itu, Ling secara kebetulan bertemu dengan Shao di rumah makan yang pintunya terbuka lebar. Melihat semua makanan Shao, sang Putri yang kelaparan mendekatinya, namun masih terlalu sombong untuk memintanya (dalam hati menunggu ditawari ). Tak lama Zhan Zhao datang sehingga mereka harus segera pergi dari situ tanpa sempat menyentuh makanannya.
Shao mencari keluarganya di sebuah penginapan. Karena sudah malam, mereka berniat menginap, namun kamarnya hanya satu. Ling2 pun mengaku sebagai istri Shao . Shao menyuruh Ling2 pulang saja ke rumahnya, karena hidup di dunia persilatan itu keras dan tak cocok untuk Ling yang ilmunya pas-pasan dan bersifat polos.
Zhan Zhao menemui Lei yang adalah kakak seperguruannya untuk meminta bantuannya mencari Shao. Tiba-tiba terjadi kebakaran di penginapan itu yang disulut oleh si wanita (keluarga Shao yang ditawan oleh Lei) yang berusaha melarikan diri. Si wanita tertangkap tapi berhasil menuliskan pesan di lantai pada Zhan Zhao.
Shao dan Ling2 mendengar kabar kebakaran itu. Di sana mereka menemukan surat ancaman dari Lei agar Shao menyerahkan diri. Ling ingin membantunya namun Shao menolak bantuannya. Sementara itu, berdasarkan petunjuk si wanita, Zhan Zhao mencari informasi pada tabib yang memeriksa si bocah. Tiba-tiba sang perwira melihat kelebatan orang, mengejarnya, dan akhirnya bertemu dengan Shao. Mereka bertarung dan akhirnya sang perwira berhasil mengalahkannya. Shao pasrah dan memohon Zhan Zhao agar jangan menyakiti keluarganya (Shao mengira Zhan Zhao bekerjasama dengan Lei). Zhan Zhao bingung dengan perkataannya itu, maka Shao menunjukkan surat ancaman tersebut. Tahulah Zhan Zhao kalau kakak seperguruannya terlibat dalam masalah ini. Tiba-tiba terdengar teriakan, dan begitu keduanya mendatangi toko obatnya, mereka menemukan sang tabib sudah mati terbunuh.
Zhan Zhao dan Shao pergi menyelamatkan tawanan dan meninggalkan sang Putri yang jengkel karena ucapannya tidak digubris. Lei menemui Ling, mengaku sebagai kakak seperguruan Zhan Zhao dan mengatakan padanya akan mengajarinya ilmu silat. Sementara itu, Zhan Zhao dan Shao tiba di tempat para tawanan diikat di tiang di tengah sungai. Para penawannya telah menanam ranjau di sekitar situ. Beberapa bongkah batu menerjang kedua pendekar itu yang segera menepisnya agar jatuh ke sungai. Begitu batu-batu itu menyentuh permukaan air, jebakan-pun aktif. Zhan Zhao dan Shao berusaha menolong kedua tawanan di tengah ledakan .
Lei mengajak Ling ke kamarnya dan memamerkan senjata-senjata rahasianya pada gadis itu. Sang Putri yang ingin sekali mengalahkan Zhan Zhao minta diajari. Lei memberinya obat yang katanya dapat membuat Ling memiliki kekuatan untuk mengalahkan sang perwira; yang langsung diterima oleh gadis itu dengan senang hati.
Setelah ledakannya berhenti, Shao tak bisa menemukan keluarganya dan hanya menemukan cabikan pakaian mereka; hingga mengira mereka sudah mati (Zhan Zhao pingsan dan terdampar di pinggir sungai, beruntung tak lama dia sadar tanpa luka berarti). Zhan Zhao merasa bersalah dan tak berguna .
Zhan Zhao kembali ke Kaifeng membawa Shao dan melaporkan semuanya pada Bao; kemudian pergi lagi mencari Sang Putri dengan bertanya-tanya pada orang di jalan. Sementara itu, Lei merebuskan obat dan berusaha memancing Ling agar mengatakan jati dirinya. Setelah obatnya jadi, Lei memberikan obatnya pada Ling. Beruntung Ling ternyata tak sebodoh yang dikira. Dia tak begitu saja meminumnya dan meminta Lei minum duluan. Melihat Lei tak apa-apa, Ling bermaksud meminumnya, namun dihalangi oleh Zhan Zhao.
Zhan Zhao bertengkar dan berkelahi dengan kakak seperguruannya itu dan mengajak Sang Putri pergi. Sang Putri yang tak tahu apa-apa marah dan mengungkapkan jati dirinya. Lei yang tahu hal itu menggunakan kesempatan ini untuk menawan Sang Putri dan mengancam Zhan Zhao, memaksanya bunuh diri. Pada saat kritis, Sang Putri berhasil meloloskan diri dan Zhan Zhao-pun bertarung dengan Lei, memanfaatkan kelengahan kakak seperguruannya ini untuk membawa lari Sang Putri.
Sang Putri merasa bersalah telah menyusahkan sang perwira, namun begitu Zhan Zhao menyebut kata ‘istana’, Sang Putri langsung berusaha lari lagi . Tak ada jalan lain bagi Zhan Zhao selain mengajak gadis bandel itu menemui Bao dengan alasan agar Sang Putri bisa membantu Bao menangani kasus, yang langsung disetujui gadis itu.
Sang Putri menemui Shao di penjara dan sekarang mengaku sebagai anak perempuan Bao . Sang Putri yang ingin menolong Shao menyerang para penjaga (yang tentu saja tak berani melawan) hingga pingsan dan melepaskan Shao; memaksa pria itu menjadikannya sandera agar bisa kabur dari penjara. Di rumahnya, Shao masih menyesali kematian keluarganya ketika datang seekor merpati pos. Setelah membaca surat yang dibawa merpati itu, Shao segera pergi dari situ.
Runaway Bride Princess, Bagian Akhir
Shao kembali menyerang dan membunuh seorang pejabat. Ketika akan melarikan diri, dia dicegat oleh Lei dan para pengawalnya. Shao berhasil kabur, namun dari kejauhan Zhan Zhao mengikutinya. Shao yang kembali ke rumahnya disambut Sang Putri dengan masakannya (melihat ekspresinya waktu makan, dijamin rasanya tak karuan, tapi karena merasa segan, Shao terpaksa menelannya . Begitu berhasil lepas dari pandangan Sang Putri, Shao langsung minum air sebanyak-banyaknya ). Akhirnya Sang Putri menyadari kalau masakannya tak enak dan marah pada Shao yang berbohong karena merasa segan padanya.
Zhan Zhao, Lei, dan GongSun membicarakan alasan Shao membunuhi para pejabat. Dari kerumunan orang, Zhan Zhao melihat istri Shao dan segera mengejarnya. Wanita itu mengatakan kesulitannya hingga berpura-pura mati di depan Shao, kemudian meminta Zhan Zhao membiarkannya pergi. Sementara itu, Shao makin penasaran dengan jati diri Sang Putri, namun tentu saja gadis itu berusaha mengelak; kali ini mengaku sebagai dayang istana. Shao mengatakan kalau dia membunuhi para pejabat karena mereka bertindak semena-mena pada rakyat (Sang Putri malah mendukung tindakannya itu).
Keesokan harinya, Lei memberi kode pada bawahannya untuk mencegat orang-orang yang menguntitnya dan segera pergi naik tandu selagi mereka berkelahi. Tak disangka olehnya, Zhan Zhao menyamar sebagai tukang tandu. Lei mendatangi rumah bordil; dan di dalam ruang rahasia di salah satu kamar, dia bertemu dengan penasehat XiangYang Wang (rupanya dia bekerjasama dengan XiangYang Wang untuk menjatuhkan Bao). Sementara itu Sang Putri mendapati Shao sudah pergi dari rumahnya. Zhan Zhao menemui Sang Putri dan memintanya kembali ke Kaifeng. Tiba-tiba mereka diserang menggunakan panah api dan peledak hingga mereka harus lari dari tempat itu. Kemudian orang-orang berbaju hitam menyerang mereka, hingga akhirnya Zhan Zhao dan Sang Putri yang terdesak lompat dari atas tebing.
Shao mendatangi rumah bordil untuk menolong seorang wanita (rupanya isi surat yang daintar merpati itu adalah informasi mengenai hal-hal seperti ini). Tiba-tiba dari belakang seseorang memukul Shao hingga pingsan. Sementara itu, Sang Putri dan Zhan Zhao selamat setelah loncat dari tebing. Zhan Zhao berpura-pura pingsan untuk menyenangkan Sang Putri ( agar Sang putri mengira telah menolong sang perwira). Sang Putri memuji Shao di depan Zhan Zhao, mengatakan kalau Shao bukan pembunuh, namun pahlawan. Tiba-tiba orang-orang berbaju hitam dan bercadar kembali menyerang mereka. Beruntung Zhan Zhao dapat merobohkan semuanya.
Shao yang tertangkap diikat dan dipamerkan di depan rumah bordil sebagai pria miskin hidung belang. Istrinya menyaksikan sumber keributan itu dan benar-benar mengira suaminya pria mata keranjang dan pergi dengan sedih. Akhirnya Shao tahu kalau istrinya masih hidup. Zhan Zhao dan Sang Putri muncul dan bermaksud melepaskan Shao, namun dihalangi oleh Lei. Sang Putri mengeluarkan plakatnya dan memerintahkan Zhan Zhao membebaskan Shao (Lei tak bisa menghalangi lagi); Shao-pun tahu kalau gadis itu adalah Sang Putri. Shao pergi tanpa berkata apapun.
Sang Putri menangkap seorang pejabat yang sedang bersenang-senang di rumah bordil (gadis itu tahu dari informasi burung merpati). Tiba-tiba ada seseorang melempar senjata rahasia dan membunuh si pejabat. Di pihak lain, Shao berniat menemui istrinya, namun pada awalnya wanita itu tak bersedia bertemu dengannya. Setelah melihat suamninya kehujanan di luar, akhirnya wanita itu tak tega dan menyuruhnya masuk. Shao menceritakan semua kejadiannya dan meluruskan kesalahpahaman istrinya.
Bao membuka sidang. Lei melaporkan Sang Putri tertangkap basah membunuh si pejabat (waktu Sang Putri mencabut pisau yang menancap di tubuh si pejabat, Lei tiba dan menganggap sang putri sebagai pelaku dengan semua bukti memberatkannya). Sang Putri-pun dimasukkan ke penjara .
Shao menyamar jadi sipir penjara dan bermaksud membebaskan sang putri, namun gadis itu melarangnya dan menyuruhnya segera pergi. Tiba-tiba terdengar suara Lei yang diteriakkan menggunakan tenaga dalam. Shao mencari sumber suara itu namun tak bisa menemukannya. Bao menemui sang Kaisar dan melaporkan padanya ulah Sang Putri hingga bisa masuk ke penjara. Jelas Sang Kaisar tak bisa mempercayainya dan menyuruh Bao segera mengantar gadis itu ke istana. Bao meyakinkan sang Kaisar agar diijinkan dulu menyelesaikan kasusnya hingga tuntas.
Zhan Zhao berhasil menguping percakapan XiangYang Wang dengan penasehatnya. Akhirnya Bao tahu kalau XiangYang Wang terlibat dalam masalah ini. Ibusuri tiba di Pengadilan KaiFeng dan meminta Bao melepaskan Sang Putri. Tak dinyana, Bao tetap bersikukuh menahan sang Putri sebelum kasusnya selesai. Ibusuri menyuruh Lei melepas Sang Putri, namun Bao malah menyuruh Zhan Zhao menghalanginya dan membuat ibusuri benar-benar marah. Ibusuri mencopot jabatan Bao dan menyuruhnya pulang kampung . Bao-pun meninggalkan Kaifeng diantar para bawahannya.
XiangYang Wang meski merasa senang dengan kepergian Bao ini, tak urung juga merasa was-was karena merasa tak mungkin Ibusuri karena kemarahan sesaat tega mengusir Bao (ibusuri berhutang budi pada Bao dalam kasus Pangeran Ditukar Kucing). Untuk mencegah hal tak diinginkan terjadi, Paman Kaisar ini berniat menghabisi Bao di jalan. Sang Putri merasa bersalah pada Bao karena ulahnya telah membuat Sang Hakim dalam kesulitan; dan karenanya memohon pada Kaisar dan Ibusuri untuk mempertimbangkan lagi keputusan ini. Ternyata Kaisar dan Ibusuri telah memiliki rencana lain bersama Bao. Sang Putri-pun merasa lega.
Malamnya, Shao dan istrinya melihat Bao keluar dari kereta bersama Lei (Lei ditugaskan mengantar Bao sampai ke kampung); Shao merasa ada yang tak beres dalam hal ini. Di rumah makan, Bao mengobrol dengan Lei dan mengeluarkan keluhan dalam hatinya (tujuan sebenarnya adalah memancing reaksi Lei). Selanjutnya Bao memanggil para saksi satu persatu dan kesaksian mereka memberatkan Lei. Lei yang merasa Bao tanpa jabatan takkan bisa berbuat apa-apa padanya mengakui semuanya, termasuk keterlibatan XiangYang Wang.
Akhirnya Lei tahu kalau semua ini hanya sandiwara Bao dan Ibusuri. Lei berniat membunuh Bao mumpung tidak ada Zhan Zhao yang melindunginya. Bao memanggil seorang pelayan dan ternyata si pelayan ini adalah… Bai Yu Tang! [kungfu]Para pelayan yang lain juga ternyata adalah Para Tikus dari XianGong Dao. Lei-pun mau tak mau harus berhadapan dengan Kelima Tikus.
Shao yang mendengar suara pertarungan mereka gelisah karena ingin ikut turun tangan membunuh Lei (anaknya mati dalam ledakan itu) namun istrinya melarangnya balas dendam. Karena tak tahan, akhirnya Shao ikut menyerang Lei. Lei menyandera istri Shao dan membuat Shao menyerah. Lei menusuknya dan Kelima Tikus menggunakan kesempatan saat Lei sibuk untuk segera mengepung dan menangkap penjahat itu. Lei dibawa ke Pengadilan Kaifeng dan dipenjara sementara Shao tewas demi menebus semua kesalahannya yang telah membunuh orang.
Zhan Zhao mengunjungi kakak seperguruannya itu di penjara dan membawakan arak dan makanan kesukaan Lei (bagaimanapun mereka pernah belajar dan tumbuh bersama) kemudian keduanya mengenang masa lalu mereka. Akhirnya Lei-pun dieksekusi.
0 komentar:
Posting Komentar