Sabtu, 19 Mei 2012

Kasus Juctice Bao – Eksekusi Adik Ipar Sang Kaisar




Adik ipar kerajaan Pan Yi (adik dari Selir Pan) diperintahkan oleh Kaisar untuk pergi membantu rakyat di daerah yang terkena banjir. Namun, dia malah menggunakan uang itu untuk membangun sebuah gedung megah, mengambil paksa wanita2 muda agar tinggal bersamanya, memaksa para pria menjadi budak untuk membangun rumah barunya, dsb.

Suatu hari dia melihat seorang wanita cantik di jalan dan timbul keinginan untuk memilikinya. Pan Yi menemukan bahwa wanita itu adalah istri seorang tabib sehingga dia menjebak tabib itu dan menuduhnya mencuri lalu mengirimnya untuk kerja paksa. Pan Yi sendiri menyekap si istri di rumah besarnya (Red Maiden Tower). Suami istri tabib itu memiliki 2 pelayan setia yang juga adalah suami istri.

Pelayan tua laki2 pergi menemui majikan wanitanya dan dipukuli hingga pincang. Dalam kondisi mengenaskan dia ditinggal di hutan dan diselamatkan Zhan Zhao yang menyarankannya untuk menemui Bao di Kaifeng. Zhan Zhao lalu pergi menyelamatkan si suami dari kamp kerja paksa. Selanjutnya, Zhan Zhao menolong si istri dan juga wanita lain yang sama2 menjadi korban sang Ipar Kaisar itu.

Sayang, Pan Yi menemukan tempat persembunyian mereka. Pan Yi membunuh wanita teman si istri dan berusaha menuduh si tabib yang melakukannya. Hakim wilayah takut pada kekuasaan Pan Yi, sehingga menerima saja keputusan agar si tabib dieksekusi. Si pelayan tua bersedia mati demi tuannya, jadi dia memukul si tabib sampai pingsan dan menukar pakaiannya. Sayang si tabib keburu sadar. Akhirnya si pelayan tua bunuh diri sebagai pertukaran.

Si hakim (sebenarnya tidak jahat, hanya awalnya sedikit pengecut) memutuskan untuk melepaskan si suami dan membawa kepala si pelayan tua untuk ditunjukkan pada Pan Yi. Adik Ipar Kaisar itu tidak percaya pada si hakim dan berusaha menangkap pasangan suami istri itu dan pelayan wanitanya yang sudah tua.

Si pelayan wanita tua terbunuh dalam pengejaran itu. Si istri tertangkap dan kembali dibawa pada Pan Yi. Si suami berhasil kabur dan menemui Bao. Si istri bersedia menikahi Pan Yi untuk menyelamatkan sang hakim dan suaminya. Ternyata dia membawa papan arwah sahabatnya (yang dibunuh untuk menjebak si tabib) saat upacara pernikahan dan melakukan ritual tersebut hanya sebagai perwakilan almarhumah. Si istri ingin membunuh Pan Yi dan mengirim sang Ipar Kaisar tersebut untuk menjadi suami sahabatnya di alam baka.

Sayang usahanya gagal. Untunglah Zhan Zhao berhasil menyelamatkannya dan si istri bisa bertemu kembali dengan suaminya. Sang Ipar Kaisar dibawa ke Pengadilan Kaifeng. Ayah dan Kakaknya (Pan Taishi dan Pan Guifei) memohonkan ampunan pada Kaisar yang akhirnya memerintahkan Bao membatalkan hukuman mati.

Ada juga sub-cerita tentang seorang laki2 yang ingin membunuh Bao karena telah mengeksekusi ayahnya. Dia dimanfaatkan oleh Pan Yi untuk mengganggu investigasi Bao. Akhirnya, dia menyadari bahwa ayahnya memang bersalah dan menerima hukuman yang sepantasnya. Laki2 itu kecewa karena Sang Ipar Kaisar tidak jadi dieksekusi dan menyesali ketidak-adilan ini (ayahnya telah memperkosa dan membunuh seorang wanita, seperti yang dilakukan juga oleh Pan Yi). Akhirnya dia bunuh diri di depan Bao.


Bao melihat ke langit dan mengesah, “Keadilan baru saja mati.” Bao kemudian kembali menemui sang Kaisar dan mengajukan banyak alasan untuk meyakinkan kaisar agar memberinya ijin mengeksekusi Pan Yi. Akhirnya, ijin diberikan dan Bao kembali ke pengadilan untuk menjalankan eksekusi. Awalnya Pan Yi tidak mau mengaku, tapi saat di dalam penjara, dia bertemu dan bercakap-cakap dengan seorang biksu. Pan Yi menyadari kesalahannya, mengaku, dan dengan tenang menjulurkan kepalanya ke bawah guillotin. Pan Taishi berusaha menghentikannya tapi justru disalahkan oleh putranya itu karena telah membesarkan anaknya dengan cara yang salah.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...